octa-tracking.com - Sebuah video viral memperlihatkan sekelompok remaja sedang melakukan aksi tawuran sambil melakukan siaran langsung (live) di media sosial.
Dalam video tersebut, aksi tawuran itu terjadi pada Minggu (11/2/2024) dini hari, di Jalan Raya Kalimalang, Kota Bekasi.
Salah satu saksi mata, Sugeng (55) mengungkap, aksi tawuran itu terjadi sekira pukul 04.00 WIB. Sebelumnya, kata Sugeng aksi tawuran di lokasi yang sama juga terjadi pada 2 minggu sebelumnya.
“Itu malem minggu (tawuran), pas jam 4 (pagi) pada berantemnya,” kata Sugeng saat ditemui di lokasi, Senin (12/2/2024).
Baca Juga:Rawalumbu Berdarah: Pemuda Tewas Mengenaskan Diserang 13 Orang Bersenjata Tajam
Sugeng mengaku, saat peristiwa tawuran terjadi, dirinya tengah berada di sebuah warung kopi dekat tempat kejadian perkara (TKP). Dia melihat langsung, kelompok tawuran itu jumlahnya sekitar puluhan orang dengan membawa senjata tajam berbagai jenis.
“Ya 30 orang lah. Hampir semua (bawa senjata tajam), ada yang bawa golok, bambu, parang, celurit,” ujarnya.
Saat itu, lalu lintas sempat terhambat akibat aksi tawuran tersebut. Namun, warga pun tak mampu berbuat banyak karena jumlah massa aksi tawuran yang cukup besar.
“Malam minggu rame, macet di Sumber Arta, cuman kan ya orang takut lah, takut dibacok lah. Ada yang pengguna jalan situ ngajakin ‘ayo pak bawa balok’, kata saya jangan kita cuman 2-4 orang lawan bocah segitu banyak kan bahaya,” tutur Sugeng.
Kata Sugeng, aksi tawuran di lokasi itu memang kerap terjadi. Dia menceritakan, satu tahun sebelumnya aksi tawuran juga pernah terjadi hingga membuat satu orang menjadi korban.
Baca Juga:Bison Bekasi Coba Jaring Anak Muda dan UMKM Demi Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
“Setahun lalu itu sama (tawuran) ada kali 300 juta (pengobatan korban) dibacok, padahal gak ikut apa-apa cuma nongkrong, (korban) cacat sampai sekarang,” ungkapnya.
Sebagai warga, dia pun mengaku resah dengan adanya aksi tawuran di wilayahnya. Apalagi, menurutnya saat jam rawan tawuran kepolisian jarang melakukan patroli di wilayah sekitar.
“Ga ada (patroli), itu kan jam 4 subuh ga ada patroli. Patroli tuh jam 2 jam 1 jam 12. Kalau subuh mah udah ga ada patroli. Dulu tahun kemarin mah sering patroli tapi sekarang gatau udah jarang ini,” ujarnya.
Sugeng berharap, pihak kemanan setempat bisa melakukan upaya koordinasi pada pihak kepolisian. Agar, insiden tawuran tersebut bisa teratasi
“Iya ini masalah kepolisian ya, kalau ada begini harus RT atau RW lapor lah. Kalau begini kan ngotorin kampung sini, padahal (pelaku tawuran) gak ada yang orang sini,” tandasnya.
Kontributor : Mae Harsa