Cerita Paus Fransiskus Pernah Jadi Target Bom Bunuh Diri di Irak: Seorang Wanita Dipenuhi Bahan Peledak!

Bella Suara.Com
Selasa, 17 Desember 2024 | 19:33 WIB
Cerita Paus Fransiskus Pernah Jadi Target Bom Bunuh Diri di Irak: Seorang Wanita Dipenuhi Bahan Peledak!
Paus Fransiskus (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paus Fransiskus mengungkapkan bahwa dirinya menjadi target upaya bom bunuh diri saat melakukan kunjungan bersejarah ke Irak pada Maret 2021. Kunjungan ini merupakan lawatan pertama seorang Paus ke negara tersebut dan salah satu perjalanan paling berisiko sepanjang 11 tahun kepemimpinannya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik.

Dalam kutipan otobiografinya yang akan datang berjudul “Hope”, yang diterbitkan di harian Italia Corriere della Sera pada Selasa (tanggal disesuaikan), Paus menceritakan bahwa pihak berwenang memberi tahu dirinya setelah mendarat di Baghdad. Polisi Irak melaporkan adanya dua pelaku bom bunuh diri yang tengah menargetkan acara yang direncanakan Paus.

“Seorang wanita yang dipenuhi bahan peledak, seorang kamikaze muda, sedang menuju Mosul untuk meledakkan dirinya selama kunjungan saya,” tulis Paus Fransiskus.

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) didampingi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menuju pesawat sebelum meninggalkan Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (6/9/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/nym]
Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) didampingi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menuju pesawat sebelum meninggalkan Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (6/9/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/nym]

“Sementara itu, sebuah van juga melaju dengan kecepatan tinggi dengan maksud yang sama.” lanjutnya.

Baca Juga: Madonna Picu Kemarahan Publik, Unggah Foto Intim dengan Paus Fransiskus Pakai AI

Mosul, kota terbesar kedua di Irak, menjadi salah satu sorotan utama dalam perjalanan tersebut. Kota ini pernah berada di bawah kendali ISIS dari 2014 hingga 2017 dan mengalami kehancuran besar akibat konflik.

Di sana, Paus Fransiskus mengunjungi reruntuhan empat gereja yang hancur dan menyampaikan seruan perdamaian di tengah luka yang masih membekas.

Kunjungan ini menjadi simbol harapan dan rekonsiliasi, meskipun keamanan di sekitar Paus menjadi perhatian utama. Pemerintah Irak dilaporkan mengerahkan ribuan personel keamanan tambahan untuk memastikan keselamatan Paus. Namun, pada saat itu, Vatikan memilih untuk merahasiakan rincian persiapan keamanan.

Dalam kutipan otobiografi tersebut, Paus Fransiskus mengatakan bahwa intelijen Inggris telah memberikan peringatan terkait ancaman pembunuhan tersebut. Setelah insiden itu, Paus bertanya kepada seorang pejabat keamanan tentang nasib para pelaku bom bunuh diri.

“Komandan itu menjawab dengan singkat: ‘Mereka sudah tiada,’” tulis Paus Fransiskus. Polisi Irak dilaporkan berhasil mencegat dan menghentikan aksi para penyerang sebelum serangan itu dapat terjadi.

Baca Juga: Bayi Yesus Berselimut Keffiyeh: Pesan Damai Paus Fransiskus untuk Palestina

Otobiografi terbaru Paus Fransiskus berjudul “Hope” akan diterbitkan pada 14 Januari mendatang. Buku ini diperkirakan akan memuat kisah perjalanan hidup, tantangan, dan harapan Paus dalam mengemban tugasnya sebagai pemimpin umat Katolik di tengah berbagai krisis globa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI