Hendardi Tolak Keras Polri di Bawah Kemendagri: Mendagri Saja Nolak, Waspadai Penumpang Gelap

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 13 Desember 2024 | 19:25 WIB
Hendardi Tolak Keras Polri di Bawah Kemendagri: Mendagri Saja Nolak, Waspadai Penumpang Gelap
Ketua Dewan Nasional SETARA Institute Hendardi. (Foto: Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Dewan Nasional SETARA Institute Hendardi menolak keras terkait wacana agar institusi Polri dikembalikan ke TNI atau di bawah Kemendagri seperti yang disampaikan politisi PDIP Deddy Sitorus baru-baru ini.

"Saya kira wajar saja kalau ditolak karena usulan tersebut tidak sesuai usulan tersebut tidak sesuai dengan konstitusi dan amanat reformasi tahun 98," ujar Hendardi dalam keterangan tertulis, Jumat (13/12/2024).

Dia menegaskan, bahwa Polri berada di bawah Presiden itu adalah amanat konstitusi dan sekaligus amanat daripada reformasi.

"Amanat konstitusi sekaligus amanah daripada reformasi ya itu harus kita jaga. Soal kedudukan Polri agar ditinjau ulang, itu saya tidak setuju," katanya.

Baca Juga: Prabowo Minta Polri Berhemat, Pengamat ISESS: Membangun Polisi Profesional Bukan Lewat Seremoni

Sebab, dirinya mengaku adalah bagian yang mendorong agar Polri itu dipisahkan dari khususnya TNI atau ABRI pada masa lalu.

"Saya adalah bagian dari itu bersama-sama dengan PDI Perjuangan juga yang berada di garda terdepan, Ibu Mega kan pada waktu itu kan tahun 2000-an. Jadi ini sejarah yang diukir oleh PDIP sendiri," ujar dia.

Jadi, jika pernyataan tersebut disampaikan secara emosional, maka ia menegaskan tidak setuju.

"Karena itu mengembalikan persoalan lama lagi kita. Pak Tito sebagai Mendagri sendiri menolak, berkeberatan menyatakan itu. Jadi artinya memang posisi itu sudah benar dan harus dijaga," sambungnya.

Dia menambahkan bahwa agak berbahaya adanya usulan menempatkan Polri di kelembagaan lain, baik di TNI maupun di Kemendagri. Karena selain mengulang persoalan masa lalu yang kritis dan akan menguntungkan pihak-pihak lain.

Baca Juga: Dinilai Gagal Paham, ICW Curigai Polri Ogah Umbar Anggaran Gas Air Mata Rp700 M ke Publik

"Ada pihak-pihak lain yang diuntungkan. Bakal ada pihak-pihak yang membonceng di dalam penumpang-penumpang gelap yang kemudian akan ikut cawe-cawe di dalam peran-peran Polri, itu yang saya tidak pernah setujui. Karena pada akhirnya peran TNI dan Polri misalnya sudah jelas perannya berbeda. TNI adalah konteks pertahanan dan pengamanan dan penegakan hukum itu diberikan kepada Polri," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI