Imlek Tidak Hujan Pertanda Apa? Ini Penjelasannya Menurut Feng Shui

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 09 Januari 2025 | 13:08 WIB
Imlek Tidak Hujan Pertanda Apa? Ini Penjelasannya Menurut Feng Shui
Ilustrasi perayaan tahun baru Imlek (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahun Baru Imlek yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa selalu identik dengan hujan. Ini bukan sekadar kebetulan, melainkan sebuah kepercayaan budaya yang menganggap hujan saat Imlek sebagai tanda keberuntungan dan rezeki. Namun, jika Imlek tidak hujan pertanda apa?

Hujan yang turun saat perayaan Tahun Baru Imlek dipercaya oleh banyak orang Tionghoa sebagai simbol keberuntungan. Kepercayaan ini berakar dari tradisi agraris masyarakat Tiongkok kuno, yang sebagian besar bergantung pada pertanian.

Pada zaman dahulu, hujan dianggap sebagai berkah bagi para petani, karena memastikan tanaman mereka mendapatkan pasokan air yang cukup untuk tumbuh dengan baik.

Bagi masyarakat Tionghoa, hujan saat Imlek juga terkait dengan kepercayaan bahwa hujan menandakan berkah dari langit. Dalam pandangan Feng Shui, hujan adalah simbol Dewi Kwan Im yang sedang menyirami bunga Mei Hwa, sebuah bunga yang dianggap membawa berkah menjelang Tahun Baru Imlek.

Baca Juga: 5 Inspirasi Outfit Imlek Anti-mainstream dari Brand Lokal, Siap Memukau di Tahun Ular Kayu

Namun, apakah benar bahwa jika tidak hujan saat Imlek akan membawa pertanda buruk? Simak penjelasannya berikut ini.

Imlek Tidak Hujan Pertanda Apa?

Walaupun hujan pada perayaan Tahun Baru Imlek dianggap sebagai tanda keberuntungan, ketiadaan hujan bukan berarti ada pertanda buruk. Tidak hujan saat perayaan Imlek bukan berarti tahun mendatang akan penuh dengan kesulitan atau kurang beruntung.

Hal itu hanya sebuah kepercayaan semata dan tidak memiliki makna khusus. Dengan kata lain, cuaca yang cerah tidak memengaruhi perjalanan hidup atau nasib seseorang di tahun baru.

Penting untuk dicatat bahwa hujan pada Imlek lebih terkait dengan musim dan cuaca yang terjadi pada periode tersebut. Perayaan Tahun Baru Imlek umumnya berlangsung antara akhir Januari dan awal Februari, yang bersamaan dengan puncak musim hujan di berbagai daerah, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Luber! Imbas Hujan Awet di Jakarta Sejak Semalam: Satu RT di Jakbar dan Sejumlah Jalan Terendam Banjir

Seiring berjalannya waktu, pandangan tentang hujan saat Imlek lebih dilihat sebagai tradisi budaya yang mengingatkan pada masa lalu ketika masyarakat Tionghoa mengandalkan pertanian sebagai mata pencaharian utama.

Namun, di era modern ini, tidak ada hujan pada Imlek tidak mempengaruhi semangat atau kebahagiaan pada perayaan tersebut. Perayaan Imlek di zaman sekarang semakin berkembang dan tidak lagi terbatas pada keyakinan lama saja.

Meski masih ada yang mengaitkan hujan dengan keberuntungan, banyak orang kini lebih fokus pada arti kebersamaan dan semangat positif dalam menghadapi tahun baru.

Setiap orang memiliki cara mereka sendiri untuk merayakan Imlek, baik itu dengan menyantap hidangan khas, melakukan perjalanan ke tempat-tempat bersejarah, atau menghabiskan waktu bersama keluarga besar. Semua itu merupakan bagian dari kebahagiaan yang sesungguhnya.

Tahun baru adalah kesempatan untuk memulai dengan semangat baru, menjalani hidup dengan positif, dan memanfaatkan setiap peluang yang datang. Perayaan Tahun Baru Imlek lebih menekankan pada refleksi diri, merayakan pencapaian yang telah diperoleh, dan menghadapinya dengan rasa syukur.

Demikianlah informasi terkait Imlek tidak hujan pertanda apa. Semoga bermanfaat dan Selamat Tahun Baru Imlek!

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI