Suara.com - Pengamat sepak bola, Haris Pardede atau Bung Harpa mengungkapkan alasan mengapa PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai pengganti Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong resmi diberhentikan sebagai pelatih timnas Indonesia. PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai pengganti.
Menurut Bung Harpa, sejatinya ada dua nama calon lain yang sejatinya masuk dalam daftar Erick Thohir. Mereka adalah Giovanni van Bronckhorst serta Frak de Boer.
Akan tetapi, Patrick Kluivert akhirnya yang menjadi pilihan PSSI. Salah satu alasannya karena pelatih 48 tahun tersebut dianggap mau berkompromi.
Baca Juga: Tim Geypens: Saya Sedang Diproses Mendapatkan Paspor Indonesia
"Patrick Kluivert dipilih PSSI karena lebih mau berkompromoi. Kompromi yang dimaksud di sini adalah dalam pemilihan asisten pelatih," ucap Bung Harpa.
"Dalam hal ini, screening asisten pelatih dilakukan oleh pak Erick Thohir atau PSSI," imbuhnya.
Bung Harpa mengatakan bahwa dua calon pelatih lain yang diduga adalah Giovanni van Bronckhorst serta Frak de Boer bukan sosok yang ogah berkompromi.
"Dua calon pelatih yang lain, saya curiga itu adalah Giovanni van Bronckhorst dan Frank de Boer, walaupun ini cuma asumsi. Tapi, keterangan yang saya dapat ini valid," ujar Bung Harpa.
"Pelatih pertama tak mau berkompromi karena asisten pelatih hingga pelatih fisiknya maunya dibawa dari Belanda. Yang seperti ini, biasanya Giovanni van Bronckhorst,” imbunya.
Baca Juga: Shin Tae-yong: Menjadi Pelatih Lagi di Negara Lain
Sedangkan Frank de Boer disebut punya karakter keras. Maka dari itu, Kluivert disebut akhirnya menjadi pilihan PSSI.
"Kalau yang satu lagi, kemungkinan itu Frank de Boer. Ini pelatih karakternya keras, jadi dia mau ngatur-ngatur lah. Frank de Boer juga pernah bekerja bersama Erick Thohir di Inter Milan pada 2016. Jadi tidak deal dan Patrick Kluivert yang deal," pungkasnya.