Suara.com - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni tengah merancang program besar konversi lahan hutan seluas 20 juta hektar menjadi lahan produktif untuk mendukung ketahanan pangan, energi dan air nasional.
Raja Juli menyampaikan bahwa lahan yang akan dikonversi telah melalui kajian mendalam dan dipastikan tidak akan merusak ekosistem yang ada.
“Kita sudah mengidentifikasi sekitar 20 juta hektar hutan yang bisa dimanfaatkan untuk cadangan pangan, energi dan air,” ujar Raja Juli dikutip Antara, Rabu (8/1/2025).
Selain itu, katanya, ada potensi sekitar 1,1 juta ha lahan yang bisa menghasilkan hingga 3,5 juta ton beras per tahun, yang diperkirakan setara dengan total impor beras Indonesia pada 2023.
Baca Juga: Bansos Pangan Diperpanjang Jadi 6 Bulan, Menko Zulhas Pastikan Tidak Ganggu Harga Pasar
Selain itu, pemerintah juga berencana menanam pohon aren sebagai sumber bioetanol, adapun satu hektare aren mampu menghasilkan 24 ribu kiloliter bioetanol.
“Jika kita menanam 1,5 juta ha aren, kita bisa menghasilkan 24 juta kiloliter bioetanol, yang dapat menggantikan impor BBM sebesar 26 juta kiloliter,” jelasnya.
Untuk mendukung rencana ini, Raja Juli pun menyiapkan pasukan dengan melantik sebelas pejabat pimpinan tinggi madya untuk menempati struktur baru Kementerian Kehutanan yang baru selesai terbentuk sebagai hasil pemisahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Lewat struktur baru ini diharapkan Kementerian Kehutanan dapat mengemban tugas sebagaimana tertera dalam Astacita 2 yakni memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau dan ekonomi biru.
Selain itu, Raja Juli juga menegaskan tentang perwujudan Astacita 6 yakni membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan, yakni melalui peningkatan produktivitas perhutanan sosial untuk mendukung Makan Bergizi Gratis.
Baca Juga: Jangan Kaget! Pemerintah Tak Salurkan Bansos Beras di Bulan Maret
“Pekerjaan kita masih banyak dan semakin tidak mudah, untuk itu dalam menjalankan amanah yang tidak ringan ini, saya memohon dukungan dari seluruh jajaran Kementerian. Jika ingin berlari cepat, berlarilah sendiri. Jika ingin berlari jauh, berlarilah bersama,” ungkapnya.