Tidak Ada Ruang Negosiasi dengan Kurator Soal Kasus PT Sritex, Wamenaker: Negara Sifatnya Memaksa

Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Imanuel Ebenezer kembali mengunjungi dan menemui para buruh PT Sritex Tbk Sukoharjo, Rabu (8/1/2025).

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 09 Januari 2025 | 13:03 WIB
Tidak Ada Ruang Negosiasi dengan Kurator Soal Kasus PT Sritex, Wamenaker: Negara Sifatnya Memaksa
Wamenaker Immanuel Ebenezer saat mengunjungi PT Sritex Tbk Sukoharjo. (Suara.com/Ari Welianto)

SuaraSurakarta.id - Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Imanuel Ebenezer kembali mengunjungi dan menemui para buruh PT Sritex Tbk Sukoharjo, Rabu (8/1/2025).

Ini merupakan kunjungan ke-4 kalinya Wamenaker ke PT Sritex. Kunjungan Nuel, sebagai upaya untuk menyelamatkan PT Sritex yang dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang.

Kedatangan Nuel ke Sritex harusnya bersama kurator hanya kurator tidak datang. Nuel pun menyebut bahwa kurator tidak tanggung jawab.

"Ya tidak tanggung jawab saja, harusnya hadir dong. Sritex kan sudah dipailitkan, harusnya ada dong. Apa takut sama buruh, takut sama manajemen, yang pasti mereka takut dengan doa-doa buruh dan pekerja," terangnya saat ditemui, Rabu (8/1/2025).

Baca Juga:Permohonan Kasasi Ditolak Mahkamah Agung, Ribuan Buruh PT Sritex Syok

Nuel menjelaskan waktu pertama kali hadir ke sini dan menyampaikan ke manajemen mampu tidak menjamin tidak ada PHK buat buruh.

Manajemen pun memastikan tidak ada PHK hingga saat ini meski sudah dipailitkan.

"Sekarang kita minta ketika dipailitkan memastikan ke kawan-kawan kurator soal nasib buruh Sritex di PHK atau tidak. Tapi mereka tidak hadir, harusnya mereka punya secara etika harus hadir dong. Jangan cuma bikin kegaduhan yang akhirnya menghilang," ungkap dia.

"Dengan hadirnya saya di sini memastikan bahwa pemerintah dan negara hadir untuk kawan-kawan buruh Sritex," lanjutnya.

Nuel menjelaskan pemerintah pernah berdiskusi sama kurator di Kemenaker dan banyak diskusi yang dibahas. Pemerintah tetap fokus untuk tidak ada PHK di Sritex.

Baca Juga:3.000 Karyawan PT Sritex Grup Sudah di Rumahkan, Sejumlah Unit Berhenti Total karena Bahan Baku Habis

"Kurator minta audensi, kita temui dan itu sebelum putusan. Makanya sampai sekarang opsi pemerintah tidak ada kata PHK tetap berjalan, jangan sampai ini merusak citra tekstil nasional, karena bagaimana pun Sritex ini adalah wajah tekstil nasional," jelas dia.

Nuel menegaskan tidak ada ruang negosiasi buat kurator yang telah menghancurkan nasib buruh dan pekerja.

"Tadi disampaikan akan melakukan negosiasi dengan kurator, saya katakan tidak ada ruang negosiasi buat kurator. Buruh tetap bekerja dan Sritex tetap jalan, sampaikan ke kurator tidak ada ruang negosiasi," katanya.

Nuel menyebut bahwa kehadirannya di sini kapasitasnya sebagai negara dan bukan pribadi. Jadi ketika negara kalah, maka itu sangat memalukan sekali.

"Ketika negara kalah, ini sangat memalukan sekali. Sekali lagi negara sifatnya adalah memaksa dan itu hak negara, jika para bedebah ini yang ingin merampas, mencekik leher buruh maka berjuang bersama dan lawan," papar dia.

"Jika terjadinya PHK, saya katakan sekali lagi buat mereka. Mereka akan diburu seperti kutukan," sambungnya.

Soal disinggung bahwa PT Sritex masih proses hukum dan negara punya hak memaksa, Nuel mengiyakan dan negara bisa mengesampingkan semua itu.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini