SuaraKaltim.id - Sinyal Ujian Nasional (UN) kembali mencuat, melalui pernyataan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti. Meski begitu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda masih menunggu arahan pusat.
Faktanya, UN diproyeksikan untuk 2026 mendatang. Meski akan diterapkan kembali, format UN kali ini akan berbeda. Sistem baru yang dirancang didasarkan pada evaluasi pelaksanaan ujian-ujian sebelumnya.
Kepala Disdikbud Samarinda, Asli Nuryadin menyatakan, pihaknya masih menunggu edaran resmi dari pemerintah pusat terkait hal tersebut.
"Kami masih menunggu edaran yang jelas dari Jakarta. Setelah resmi nanti, baru kita tahu bagaimana konsepnya," ujar Asli Nuryadin, dikutip dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Minggu (12/01/2025).
Baca Juga:Nilai Tukar Petani di Kaltim Naik Sepanjang 2024, Sektor Perkebunan Jadi Motor Utama
Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, daerah harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
"Pendidikan itu sebenarnya harus ada ujiannya. Selama ini, ujian tidak pernah hilang, hanya saja dilakukan di internal sekolah masing-masing. Kalau tidak diuji, ya tidak benar," jelasnya.
Asli menilai jika Ujian Nasional kembali diberlakukan, kemungkinan besar akan ada penyesuaian konsep dan pelaksanaannya.
"Jadi, saya kira ujian di sekolah itu tetap ada selama ini. Jika pun ada pemberlakuan UN, saya kira ada penyesuaian," tutur Asli.
Baca Juga:Rp 17 Ribu untuk Porsi MBG Pelajar Kaltim, Pengamat: Harusnya di Atas Rp 25 Ribu