Tugu Pesut Rp 1,1 Miliar di Samarinda Dinilai Gagal Wakili Fauna Khas Kaltim

Menurut Eka, seni yang baik adalah seni yang dekat dengan masyarakat.

Denada S Putri
Minggu, 05 Januari 2025 | 15:30 WIB
Tugu Pesut Rp 1,1 Miliar di Samarinda Dinilai Gagal Wakili Fauna Khas Kaltim
Tugu Pesut Samarinda di Simpang Lembuswana. [Presisi.co]

SuaraKaltim.id - Kehadiran Tugu Pesut di Samarinda sebagai salah satu ikon baru di Kota Tepian menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Pasalnya, arsitektur tersebut tidak merepresentasikan wujud Ikan Pesut, hewan khas yang menjadi simbol Samarinda.

Arsitektur ini, dibangun oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dengan anggaran sebesar Rp 1,1 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Dengan berbahan baja setinggi 8 meter dan dilapisi kabel plastik daur ulang, desain tugu ini menggambarkan siluet Pesut Mahakam, mamalia air tawar khas Sungai Mahakam yang hampir punah. Namun, karena bentuknya yang dinilai tidak menyerupai Pesut Mahakam menimbulkan kekecewaan di kalangan warga.

Eka Yusriansyah, Dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman mengatakan, desain yang kurang representatif justru mengaburkan ingatan kolektif masyarakat terhadap fauna khas Kalimantan Timur (Kaltim) ini. Ia menilai, Tugu Pesut gagal dari sudut pandang estetika masyarakat.

Baca Juga:Suara dari X, Kematian Pesut Mahakam dan Dampak Pembangunan IKN

“Dari perspektif unity, tugu ini tidak tampak seperti pesut. Sementara dari complexity dan intensity, hanya sedikit orang yang mampu memahami pesan yang disampaikan,” kata Eka, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Minggu (05/01/2025).

Menurut Eka, seni yang baik adalah seni yang dekat dengan masyarakat. Sayangnya, tugu ini gagal memenuhi fungsi seni untuk masyarakat, yaitu sebagai media hiburan dan edukasi.

“Alih-alih menjadi simbol pelestarian pesut, tugu ini malah bisa melenyapkan keberadaan pesut dari ingatan masyarakat," ucapnya.

Dengan anggaran sebesar Rp1,1 miliar, lanjut Eka, seharusnya pemerintah Kota Samarinda melibatkan seniman lokal berbakat untuk menghasilkan desain yang lebih estetis, edukatif, dan relevan.

Senada dengan Eka, tak sedikit juga netizen yang mengomentari bentuk dari tugu tersebut melalui akun Instagram dari info_samarinda_.

Baca Juga:Misterius, Pesut Mahakam Berusia 25 Tahun Ditemukan Mati

"Apa saja yg membuat menjadi mahal, apakah bahan bakunya, tenaga kerjanya atau potongan potongan utk menang tendernya," tulis akun bernama baituleightiez.

Tak hanya kritik, ada juga akun yang memuji bangunan buatan dari Dinas PUPR Kota Samarinda tersebut.

"Dalam bentuk seni filosofi, abstrak berupa patung pesut yang berenang melompat 7 terbang ke atas. Sekarang simpang lembus seperti shibuya, simpang bintang, makin keren simpang lembus," tulis akun bernama aswi.an7.

Hingga berita tayang, jaringan media ini mencoba mengkonfirmasi terkait desain dari Tugu Pesut Samarinda kepada pihak Dinas PUPR Kota Samarinda. Namun, sampai berita ini dinaikkan, pihak PUPR belum memberikan respons terkait hal ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak