BEKASI – DPC PKB Kabupaten Bekasi angkat bicara terkait dengan pernyataan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menyebut warga Bekasi rajin pergi ke mal namun hanya berkeliling saja.
Ketua DPC PKB Kabupaten Bekasi, Adi Rochadi, mengatakan, bahwa pernyataan cawapres nomor urut 1 yang juga ketua umum PKB itu merupakan bentuk keberpihakan kepada mayoritas warga Bekasi.
"Pernyataan Gus Imin murni bentuk keberpihakkan kepada warga Bekasi terutama pada angkatan kerja yang dibalut dengan nada kelakar. Kalau pernyataan ini kemudian diplintir sebagai bentuk penghinaan dalam pandangan kami rasa terlalu berlebihan," katanya di Bekasi, Kamis (21/12/2023).
Dia menjelaskan, pernyataan Cak Imin merupakan bentuk keprihatinan atas kesenjangan sosial yang terjadi di berbagai kota besar di Indonesia.
Karena, kata dia, saat ini terjadi kesulitan hidup karena mahalnya bahan-bahan kebutuhan, sempitnya lapangan kerja, hingga gaji pekerja yang tak kunjung naik.
"Di sisi lain ada sekelompok kecil masyarakat yang menikmati pertumbuhan ekonomi karena punya aset dan modal yang luar biasa," katanya.
Adi menjelaskan, Muahimin Iskandar memiliki pandangan bahwa kesulitan tersebut juga dialami warga Bekasi.
Jika melihat data BPS Jawa Barat, kata dia, jumlah pengangguran di Bekasi relatif tinggi yakni mencapai 10,32% pada tahun 2022. Atau, nomor 4 se-Provinsi Jawa Barat.
"Tren kemiskinan ini juga terus meningkat di mana tahun ini ada sekitar 202 ribu warga Kabupaten Bekasi yang masuk kategori miskin. Padahal di sisi lain, Kabupaten Bekasi ini merupakan pusat industri terbesar se-Asia Tenggara. Ini kan ironis," katanya.
Sebagai kontestan Pemilu 2024, kata Adi, Gus Imin tentu ingin menawarkan perubahan ke arah yang lebih baik.
“Gus Imin adalah calon wakil presiden yang menawarkan perubahan agar ada perubahan nasib rakyat termasuk warga Bekasi. Jadi apa yang beliau sampaikan jauh dari niat menghina, melecehkan warga Bekasi seperti yang diframing oleh beberapa kalangan," katanya.
Dia menegaskan bahwa pihaknya memastikan tidak ada niatan dari Gus Imin untuk menghina atau melecehkan warga Bekasi.
"Kami sadar bahwa seiring dekatnya Pemilu pihak-pihak kompetitor akan mencari-cari kesalahan Gus Imin. Tetapi sekali lagi kami yang ikut dalam acara itu tidak melihat niat dari Gus Imin untuk menghina dan melecehkan warga Bekasi," katanya.