Rabu, 25 Desember 2024

ABK di Kranji Meninggal Dunia Terkunci Dalam Mobil

- Sabtu, 17 Februari 2024 | 16:53 WIB

ABK di Kranji Meninggal Dunia Terkunci Dalam Mobil, Awalnya Hilang, Simak Selengkapnya...

Bekasi24jam.com - Nasib malang menimpa seorang anak berkebutuhan khusus (ABK) berinisial R (7) di Duta Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

ABK di Kranji ditemukan meninggal dunia terkunci dalam mobil yang terparkir di halaman SDIT Al Muhajirin, Jumat (17/2/2024).

Warga sekitar yakni Nani (52) menuturkan, sebelum jasad R ditemukan, ia sempat dikabarkan menghilang pada Kamis (15/2/2024) lalu.

"Hilang pas mau acara Pramuka. Terus kami pas mau shalat dzuhur kan ke masjid, sudah enggak ada dicari-cari," ujar Nani kepada wartawan, Sabtu.

Warga yang mengetahui R hilang, kemudian mencoba untuk berkeliling menemukan korban.

Namun, pencarian itu nihil dan tubuh korban baru ditemukan keesokan harinya.

"Besoknya itu sampai malam rencananya sekolah mau diliburkan karena tujuannya mau investigasi lagi, dicari-cari lagi. Pas mau dicari, tiba-tiba pemilik mobil mau panasin mobilnya," ucap dia.

"Tapi mungkin Allah sudah menunjukkan kuasa-Nya, nah kaget, makanya dia (pemilik mobil) teriak, ada korban," tutur Nani melanjutkan.

Berdasarkan rekaman CCTV, kata Nani, korban memang masuk sendiri ke dalam mobil.

Warga yang sempat mencari tubuh korban juga tidak mendengar suara minta tolong dari dalam mobil.

"Sepi, enggak ada suara minta tolong. Sampai 00.30 WIB juga masih ramai, enggak ada suara minta tolong. Kalau sekiranya dia enggak bisa (bicara), kan bisa menggedor kaca atau apa, ini enggak ada," ucap dia.

Adapun saat ini jasad korban telah dievakuasi dan dikembalikan ke keluarganya untuk dikebumikan.

Dikonfirmasi terpisah, Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota AKBP Erna Ruswing Andari mengatakan, tidak ada unsur kesengajaan dalam kejadian tersebut.

"(Proses hukum) tidak ada, sudah selesai secara kekeluargaan dan memang yang punya mobil enggak tahu kalau anak itu di situ. Tidak ada unsur kesengajaan," jelas Erna.

Penyelesaian secara kekeluargaan juga dilakukan setelah polisi mempertemukan antara saksi-saksi dan keluarga korban.

"Akhirmya didampingi saksi-saksi, ada banyak, ya. Saudaranya hadir, RT RW sekitar hadir. Nah, keluarga korban tidak menuntut," kata Erna lagi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X