Scroll untuk membaca artikel
Tekno / Internet
Rabu, 08 Januari 2025 | 20:02 WIB
Kolase foto Gibran Rakabuming dan Roy Suryo. (Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Menpora RI, Roy Suryo mengungkap bahwa Fufufafa atau Gibran harus dimakzulkan. Pakar telematika ini berpendapat, blunder Gibran Rakabuming Raka di foto resmi menjadi indikasi bahwa gelar serta ijazahnya diduga palsu.

Tak hanya itu, Roy Suryo bahkan meyakini bila putra sulung mantan Presiden RI Jokowi tersebut tak lulus SMA. Salah satu bukti yang disoroti Roy Suryo adalah tak adanya gelar di foto resmi Wapres RI.

Sebagai pengingat, netizen sebelumnya dihebohkan dengan keberadaan akun KasKus Fufufafa. Akun itu terekam banyak berkomentar vulgar, rasis, serta menghina keluarga Prabowo.

Beberapa utas viral menuduh bahwa pemilik akun Fufufafa adalah Wapres RI Gibran Rakabuming Raka. Melalui video kanal YouTube Refly Harun yang diunggah pada Senin (06/01/2025), Roy Suryo menilai jika kubu Gibran saat ini sedang ketakutan.

"Fufufafa ini clear banget. Saya setuju kalau Fufufafa ini harus dimakzulkan. Dan sebenarnya mereka itu ketakutan. Jadi kita nggak boleh mundur. Kita harus maju," kata Roy Suryo sembari mengenakan baju Fufufafa. Salah satu bukti adalah hilangnya gelar Gibran Rakabuming Raka di foto resmi Wapres RI.

Padahal sebelum ini, Gibran pernah menulis gelar 'BSc' atau 'Bachelor of Science' di foto resmi. "Kita harus maju. Ketakutannya apa? Kalau kita perhatikan, dia sebenarnya sudah ngakuin bahwa ijazahnya tidak benar. Maka di foto resmi, dia hanya berani menulis Gibran Rakabuming, tidak ada gelar sama sekali. Padahal sebelumnya, dia masih nulis Gibran Rakabuming BSc. Padahal gelarnya Pak Prabowo lengkap," ucap Roy Suryo mengawali cerita.

Roy Suryo juga mencurigai bila Gibran diduga tak lulus SMA. "Dia dulu ngaku sekolah dua tahun di SMA Santo Yoseph Solo. Kemudian dua tahun, ayahnya kan Wali Kota Solo, masih powerful, kenapa nggak diselesaikan? Dia langsung pindah ke Singapura. Dan dia meneruskan sekolah di Singapura itu 3 tahun. Jadi kalau ditotal SMA-nya berapa tahun tuh. Itu harusnya kita curigai. Itu berarti dia belum tentu lulus SMA. Tapi kemudian dia tiba-tiba masuk universitas yang cukup hebat, University of Bredford. Ternyata MDIS di Singapura itu sudah tidak lagi kerja sama dengan Bredford. Kemudian dia seolah-olah lari ke Australia, ke UTS (University of Technology Sydney). Dia di sana setahun. Itu ada di website-nya Pemkot Surakarta loh, S2 di UTS. Padahal dia setahun di sana cuma matrikulasi," ungkap Roy Suryo.

Mantan menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II tersebut menduga bahwa Gibran menyelesaikan matrikulasi selama setahun. Waktu normal untuk matrikulasi sendiri seharusnya hanya beberapa bulan.

Foto Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming (kanan). (Antara, Kemensesneg)

"Jadi ini kalau ada pemakzulan, ini clear soal pendidikan itu. Dia menyatakan kalau ijazahnya tidak benar. Nah mereka mulai takut, sudah ngakuin (foto resmi tanpa gelar). Kalau benar, harusnya dia berani menulis gelar," tantang Roy Suryo.

Baca Juga: Paman Gibran Dilarikan ke RS, Detik-detik Anwar Usman Jatuh saat Ingin Pimpin Sidang Sengketa Pilkada di MK, Kenapa?

Mantan politisi Partai Demokrat itu mengklaim mempunyai bukti bila Gibran menghapus ribuan postingan akun Fufufafa. Menurutnya, pemalsuan ijazah hingga penghapusan barang bukti dapat menjadi tambahan syarat sebagai bahan pemakzulan.

"Dulu dia hapus 2 ribu postingan di Kaskus. Itu kejahatan juga. Nama dia juga diganti dengan Slamet. Itu memalsukan data juga termasuk kejahatan. Ini juga bisa jadi bahan untuk pemakzulan," pungkasnya.

Load More