Scroll untuk membaca artikel
Tekno / Internet
Jum'at, 27 Desember 2024 | 10:22 WIB
Anies Baswedan (Instagram/aniesbaswedan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan mengungkapkan bahwa dirinya hampir dimasukkan ke sekolah tinju sewaktu kecil. Hal ini dibeberkan oleh Anies Baswedan saat diundang ke podcast GJLS. 

Dalam video yang tayang di kanal YouTube GJLS Entertainment pada 2 Desember 2024, Anies terlihat mengobrol dengan para host, yaitu Ananta Rispo, Rigen Rakelna, dan Hifdzi Khoir. Mulanya, Rispo bertanya apakah Anies Baswedan juga pernah melakukan kenakalan khas anak-anak sekolah zaman dulu.

"Zaman-zaman kayak SD, SMP itu pernah bandel nggak sih, Pak?" tanya Rispo di suatu kesempatan. 

Anies Baswedan kemudian menceritakan pengalaman masa kecilnya. Ia mengaku bahwa semasa kecil, Anies Baswedan sering berkelahi dengan teman sebayanya. Bahkan karena sikapnya tersebut, ibu Anies Baswedan sering dipanggil oleh pihak sekolah. Melihat tingkah anaknya, ibu Anies Baswedan berniat untuk memasukkannya ke dalam sekolah tinju.

"Nah itu dia, mungkin bandelnya sudah selesai pada masa itu. Iya, saya dulu suka berantem. Jadi, waktu kecil agak rebel. Jadi sampai ibu saya itu, sewaktu SD itu sering dipanggil ke sekolah. Sampai saya pernah dipanggil ibu, 'udah, kamu disekolahin sekolah tinju aja'," cerita Anies Baswedan.

Lebih lanjut, Anies Baswedan mengaku mengidolakan petinju populer Muhammad Ali sewaktu kecil. Sebagai penggemar, ia mengaku sering menonton pertandingan Muhammad Ali.

"Jadi idola saya itu Muhammad Ali. Dan kalau Muhammad Ali main, kita nonton tuh. Dan akibat itu, jadi seneng berantem, tinju," kenang Anies.

Anies Baswedan juga mengenang masa ketika dirinya dikeroyok oleh anak sebayanya. Kala itu, sang ibu melihatnya dikeroyok oleh sejumlah anak namun tak menolongnya. Rupanya, hal itu dibiarkan ibu Anies Baswedan dengan harapan anaknya dapat menyelesaikan masalahnya sendiri.

"Ibu saya cerita, jadi rupanya sewaktu saya masih kecil, saya berantem, rupanya saya dikeroyok. Nah, ibu saya itu pulang dari kerja, naik motor, lihat saya lagi dikeroyok. Terus ibu saya tuh ngelihatin aja dari jauh, nggak ngapa-ngapain. Udah selesai, masuk, rupanya ibu saya itu air matanya kayak gimana gitu lihat anaknya dikeroyok. Tapi ibu saya nggak melerai, katanya biar dia belajar ngadepin masalah," tambah Anies Baswedan.

Baca Juga: 7 Sekolah Kedinasan yang Mudah Masuk di Indonesia, Peluang Besar Diterima!

Sikap Anies Baswedan yang sering berantem hilang karena hukuman yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Anies mengaku kala itu ia dilarang untuk naik sepeda keluar kampung. Namun, aturan itu dikecualikan jika Anies pergi ke perpustakaan. Alhasil, demi bisa bersepeda keluar dari lingkungan rumahnya, Anies Baswedan pun menjadi sering berkunjung ke perpustakaan.

"(Orang tua bilang) 'Anies, nggak boleh naik sepeda keluar kampung. Boleh naik sepedanya keluar tapi perginya ke perpustakaan'. Nah di situ mulai saya suka baca buku," imbuhnya.

Kebiasaan Anies Baswedan membaca buku terlihat hingga saat ini. Ia sendiri dikenal sebagai salah satu tokoh politik yang gemar membaca buku dan memberikan kuliah serta berdiskusi dengan para mahasiswa.

Load More