Scroll untuk membaca artikel
Tekno / Internet
Kamis, 19 Desember 2024 | 09:51 WIB
Wapres Gibran Rakabuming Raka. [Suara.com/Novian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gibran Rakabuming bersama Jokowi dan Bobby Nasution resmi dipecat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Senin (16/12/2024). Wakil Presiden (Wapres) RI periode 2024-2029 tersebut sempat menyinggung hal tersebut ketika memberikan sambutan dalam acara pelantikan Pengurus Pusat Pemuda Katolik pada Selasa (17/12/2024).

Gibran Rakabuming menyebut jika dirinya memiliki nasib yang sama dengan Stefanus Gusma, mantan kader PDIP yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PP Pemuda Katolik.

Hal itu terlihat dalam cuplikan video yang beredar di media sosial. Namun, alih-alih menggunakan kata "dipecat", Gibran Rakabuming mengaku dirinya "dikeluarkan".

"Jadi sebenarnya, Mas Gusma ini senasib dengan saya, baru saja dikeluarkan dari partai. Tapi bapak ibu, saya ingatkan juga ini pak ketua, sekali lagi yang namanya perbedaan itu hal yang biasa. Perbedaan itu yang menawarnai demokrasi kita, jadi saya tadi senang sekali pak ketua berstatement akan merangkul, akan mengajak semua pemuda-pemuda yang ada di Indonesia ini. Apa pun backgroundnya, apa pun afiliasi politiknya, dan yang namanya pemuda itu memang harus berani merangkul semua," ucap Gibran Rakabuming.

Tetapi, pernyataan Gibran Rakabuming kemudian dikritik oleh politikus PDIP Mohamad Guntur Romli yang menyebut Gibran berbohong.

Menurutnya, Stefanus Gusma mengundurkan diri dari PDIP, mengikuti jejak Maruarar. Oleh karena itu, statusnya bukanlah dipecat seperti Gibran Rakabuming.

"Wapres kok bohong. Tidak ada nama Gusma di 27 orang yang dipecat itu. Gusma bersama Maruarar bukan dikeluarkan tapi mengundurkan diri dari PDI Perjuangan sejak Januari 2024. Mereka masih tau diri dan malu, tidak seperti Joko Widodo, Gibran, dan Bobby yang harus dipecat," cuit Guntur Romli melalui akun X resmi miliknya.

Unggahan yang disukai sebanyak lebih dari 3.900 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam respons.

"Lagian ya nggak ada hubungannya curhat soal pemecatan dia sebagai kader partai di acara organisasi keagamaan seperti itu. Hanya mau cari simpati aja nih," komentar @panj*******

Baca Juga: Sekjen: Projo Siap Berubah Jadi Partai, Kalau...

"Kelihatan bodo*nya sekelas Wapres tidak bisa membedakan megundurkan diri dan dipecat," tambah @yud********

"Pertama, dinilai bohong. Yang kedua, emang nggak tau diri. Dan yang ketiga, apa pentingnya untuk masyarakat persoalan pribadi dan kebodohannya dipublish, seharusnya ada sesuatu yang bernilai hebat untuk diutarakan," timpal @bas*********

"Kalau otak berpikir, kenapa dia itu dikeluarkan dari partai. Partai itu punya aturan yang harus dipatuhi oleh para kadernya. Sesimple itu kok nggak ngerti. Satu lagi, tidak semua kader dipecat tapi juga ada yang mengundurkan diri," sahut @her*******

Komentar
Toho
Seorang penghianat, PASTI TIDAK BISA MEMBEDAKAN MANA YANG BENAR, MANA YANG TIDAK BENAR Karena dia adalah seorang yang congkak, sombong dan tidak punya rasa berterimakasih kepada yang telah menjadikan nya seorang pejabat. Dia merasa yang punya negeri ini, dia merasa paling pintar dan paling hebat .ya......HANYA MERASA, TIDAK LEBIH
1 komentar disini >
Load More