Suara.com - Umat Islam disunnahkan berpuasa minimal tiga kali setiap bulan. Puasa tersebut disebut dengan puasa ayyamul bidh. Pertanyaannya, apakah puasa ayyamul bidh harus 3 hari?
Berdasarkan penjelasan dalam buku "Risalah Ramadhan, Mengharap Maghrfirah Menuju Mardhatillah" karya Dr. H. Ahmad Rusdiana, Dr. H. Abdul Kadir, dan Ahmad Gozim, puasa yang lebih utama dilakukan pada ayyamul bidh, yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 dalam bulan Hijriyah atau bulan pada kalender Islam. Ayyamul bidh sendiri mempunyai arti hari putih karena pada malam-malam tersebut bulan purnama bersinar dengan sinar rembulannya yang putih. Hukum puasa Ayyamul Bidl adalah sunnah muakkad berdasarkan hadits-hadits Nabi saw, yang di antaranya adalah sebagai berikut:
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيْضِ في حَضَرٍ وَلاَ سَفَرٍ. (رواه النسائي بإسنادٍ حسن)
Artinya, “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah baik di rumah maupun dalam bepergian’.” (HR an-Nasa’i dengan sanad hasan).
Lantas, apakah puasa ayyamul bidh harus 3 hari, jawabnya tidak. Ustad Dzulqarnain Sunusi, melalui ceramahnya yang dipublikasikan di YouTube Dzulqarnain MS, menjelaskan bahwa berpuasa dua hari saja untuk puasa ayyamul bidh hukumnya boleh. Apabila seseorang tidak bisa melaksanakan puasa ayyamul bidh selama 3 hari, maka tidak harus diganti karena sudah lewat waktunya.
Hal yang sama disampaikan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz. Ia mengatakan bahwasanya puasa ayyamul bidh tidak harus dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut, pada tanggal 13, 14, dan 15 tiap bulannya. Namun jika bisa menjalankan secara berurutan, maka itu lebih utama. Keutamaan melaksanakan puasa ayyamul bidh berdasarkan hadist Riwayat Bukhari-Muslim berbunyi;
وَإِنَّ بِحَسْبِكَ أَنْ تَصُومَ كُلَّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فإن لك بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا فإن ذلك صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
Artinya, "Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kau lakukan. Karena itu, maka puasa Ayyamul Bidh sama dengan berpuasa setahun penuh."
Adapun niat untuk melaksanakan puasa Ayyamul Bidh adalah sebagai berikut;
Baca Juga: Bikin Ayam Bakar Buat Menu Natal, Chef Ungkap Waktu Terbaik Oleskan Kecap
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaytu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”
Pelaksanaan puasa ayyamul bidh sama dengan pelaksanaan puasa Ramadhan. Dimulai saat sejak terbit fajar sampai matahari tenggelam atau terdengar suara adzan magrib.
Demikian itu informasi menjalan ibadah, apakah puasa ayyamul bidh harus tiga hari. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
-
Beda Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Rayakan Hari Ibu, Ada yang Tak Pajang Foto Mertua
-
Bolehkah Merayakan Hari Ibu? Ini Hukumnya Menurut Islam
-
Menteri PPPA Ingatkan Hari Ibu adalah Tonggak Sejarah Pergerakan Perempuan Indonesia
-
Bolehkah Muslim Kunjungi Tetangga atau Keluarga yang Rayakan Hari Natal? Begini Kata Para Ulama
-
10 Film Indonesia tentang Ibu, Cocok Ditonton bareng Keluarga
Terpopuler
- Jalan Poros Menuju IKN Longsor dan Terbelah Dua, Warga Rekam Kejadian Mencekam
- Meninggal Dunia, Awang Faroek Tinggalkan Filosofi Ikhlas dan Kejujuran dalam Kerja
- Awang Faroek Ishak Meninggal Dunia, Kalimantan Timur Berduka
- BRIDA Kaltim Buka Peluang bagi Pelajar SMA/SMK untuk Menjadi Peneliti Handal
- Bertahan Hidup di Laut, Kukuh Bawa Jenazah Temannya Selamat ke Pelabuhan
Pilihan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Zuhur Atau Asar Lebih Dulu saat Solat Jamak Takhir? Berikut Tata Caranya
-
Bolehkah Sholat Tahajud Jam 4 Pagi? Ini Penjelasan dari Ustaz Abdul Somad
-
Ayat Kursi Bahasa Indonesia: Penjelasan Lengkap Latin, Arti, dan Keutamaannya
-
Kesyahduan Malam di Quba Road: Merasakan Denyut Kehidupan Masyarat Madinah
Terkini
-
Hukum Mengucapkan Selamat Natal Kata Buya Yahya, Boleh atau Tidak?
-
Hukum Merayakan Hari Ibu dalam Islam, Boleh atau Tidak?
-
Jadwal Pengajian Gus Miftah Terbaru Bulan Desember 2024
-
Doa dan Amalan Saat Malam Tahun Baru 2025
-
Cara Mengusir Setan Pengganggu saat Salat
-
Jadi Tahun Pertama Prabowo, BP Haji dan Kemenag Komitmen Sukseskan Penyelenggaraan Haji 2025
-
Jadwal Pengajian Gus Iqdam Terbaru Desember 2024, Murid Gus Kautsar yang Sedang Ramai Dibicarakan
-
Apa Hukum Santet dalam Islam? Ini Penjelasan Muhammadiyah
-
Kata Prof Quraish Shihab Soal Ucapan Selamat Natal: Soal Akidah...
-
Biar Dosa Kamu Dihapuskan, Lakukan Amalan-amalan Ini