Suara.com - Seorang inspektur ketenagakerjaan di Brasil baru-baru ini mengungkap kecurangan yang dilakukan produsen mobil listrik asal China, BYD, mendatangkan ratusan pekerja Tiongkok untuk membangun pabrik menggunakan visa ilegal.
Informasi ini muncul tak lama setelah penyelidikan yang dipimpin oleh otoritas ketenagakerjaan menunjukkan bahwa para pekerja hidup dalam "kondisi seperti perbudakan," yang memicu teguran keras dari BYD kepada Jinjiang selaku kontraktor.
Menurut Liane Durao, seorang inspektur ketenagakerjaan di Kementerian Tenaga Kerja Brasil, 163 pekerja yang dipekerjakan oleh Jinjiang untuk pabrik BYD mengalami kondisi hidup yang tidak layak. Bahkan kasus terburuk ada yang sampai meninggal dunia.
"BYD akan didenda untuk setiap karyawan yang ditemukan bekerja dalam pengaturan yang melanggr aturan," ujar Liane Durao, dikutip dari Carscoops, Jumat (10/1/2025).
Berbicara dengan Reuters, Durao mengatakan bahwa BYD telah setuju untuk memperbaiki kondisi pekerja menjadi lebih layak. Dimana ada sekitar 500 pekerja yang didatangkan dari Tiongkok ke Brasil.
Namun menurut sumber yang dekat dengan BYD, pembuat mobil listrik itu mengklaim bahwa visa kerja telah dikeluarkan dengan benar dan bahwa semua karyawan telah datang untuk bekerja sesuai aturan negara setempat.
BYD telah membangun pabrik untuk memproduksi 150.000 mobil pada awalnya sebagai bagian dari rencana untuk memulai produksi di Brasil, pasar terbesarnya di luar China, pada awal tahun ini.
Belum diketahui apakah proses pembangunan masih akan berlanjut karena penyelidikan terhadap kondisi kerja di pabrik tersebut.
Perusahaan telah menginvestasikan 620 juta dolar AS untuk mendirikan kompleks pabrik di Brasil. Hampir satu dari lima mobil yang dijual BYD di luar China dalam 11 bulan pertama tahun 2024 berasal dari negeri samba.
Baca Juga: Tak Cuma Gandeng Sony, Honda Juga Berkomplot dengan Huawei untuk Kembangkan Fitur Canggih
Berita Terkait
-
Kontroversi Poster Film Pabrik Gula: Sensasi Provokatif atau Seni Artistik?
-
Produsen Mobil China yang Tenar di Indonnesia Ini Diduga Eksploitasi Pekerja China di Brasil, Visa Palsu Terungkap!
-
Rekrut Belasan WN Vietnam, Pemilik Klinik Bedah Plastik Ilegal di Pluit Masih Misterius
-
Nyamar jadi Pasien, Imigrasi Ciduk 17 WN Vietnam Kasus Klinik Bedah Plastik Ilegal di Jakut
-
Sinarmas Tutup Anak Usaha di Negara Surga Para Pengemplang Pajak
Terpopuler
- Tanpa SIM, Pelajar di Samarinda Tidak Boleh Naik Motor ke Sekolah
- Kutai Utara dan Sangkulirang, Dua DOB yang Diajukan Kutai Timur untuk Dukung IKN
- Kembalinya UN Jadi Wacana, Kepala Disdikbud Samarinda: Kami Tunggu Kepastian
- Perbandingan Spesifikasi Huawei Pura 70 Ultra vs vivo X200 Pro, Duel HP Flagship dengan Kamera Canggih
- Debut Marselino Ferdinan di Oxford United: Bermain 10 Menit, 1 Kartu Kuning
Pilihan
-
Suzuki Fronx Sudah Terdaftar di Indonesia, Kapan Diluncurkan?
-
Geely Resmikan Operasi di Indonesia Januari Ini, Ini Mobil Pertamanya
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Pernah Membunuh Orang saat Ngebut di atas Mobil Sport
-
Tesla vs BYD, Siapa Raja Mobil Listrik 2024?
-
Resmi Masuk Indonesia, Xpeng Gandeng Erajaya untuk Jualan Mobil Listrik
Terkini
-
Rahasia Gaya Berkendara Berdasarkan Zodiak, Kamu Tim Mana?
-
Selega Alphard, Harga Setara Xpander: Pesona Suzuki Landy Menggoda
-
Bak Bumi dan Langit: Intip Selisih Harga Honda PCX 160 di Indonesia dan Thailand
-
Pesona Motor Harley-Davidson Ramah Kantong, Harga Setara Yamaha XMAX
-
Sikat Promo Imlek Chery! Dapat Mobil Impian + Harga Terbaik Anti PPN
-
Honda Revo Dibikin Meringis oleh Motor Suzuki Ini: Mesin Cuma 113 CC, Harga Setara Aerox
-
Pesona Rictor Skyrider X1: Inikah Motor Anti-tilang Meski Ngebut Hingga 100 Km/jam?
-
Motor Bisa Ngobrol? Honda PCX 160 Roadsync Asisten Pribadi di Jalan Raya
-
Jakarta-Surabaya Tak Perlu Mampir SPBU, SUV BYD Ini Beri Kode Mampir ke Indonesia
-
Mobil Alphard Nomor Plat B 1711 AZX Jadi Tunggangan Patrick Kluivert