Scroll untuk membaca artikel
Otomotif / Mobil
Sabtu, 21 Desember 2024 | 12:16 WIB
Pemilik mobil Toyota GT86 makan di warteg (Isntagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - "Selera boleh melangit, kaki tetap menapak bumi." Ungkapan ini mungkin paling tepat menggambarkan sosok wanita berbaju putih yang belakangan ini mencuri perhatian jagat maya. Bayangkan pemandangan ini: sebuah Toyota GT86, mobil yang nilainya mencapai nyaris miliaran- bersandar anggun di depan warteg Ramayana yang sederhana. Kontras? Justru di situlah letak keindahannya.

Sang GT86 bukanlah sekadar mobil. Ia adalah mimpi yang terwujud bagi para penggemar otomotif. Dengan mesin FA20 yang menggerumuh garang menghasilkan 200 PS, mobil ini adalah paduan sempurna antara keanggunan dan ketangguhan. Harganya yang menembus angka setengah miliar rupiah membuat siapapun berpikir dua kali sebelum meminangnya.

Namun di sinilah plot twist-nya. Lewat unggahan akun Instagram mobilgue, seorang wanita yang tampak santai dalam balutan busana putihnya, justru memilih makan di warteg. Bukan di restoran bintang lima, bukan pula di kafe instagramable yang sedang happening. Tapi di warung tegal - surga kuliner rakyat yang menjanjikan kenikmatan tanpa perlu menguras kantong.

Menu-menu sederhana namun kaya rasa ini rupanya lebih menggoda sang pemilik GT86 ketimbang fast food atau masakan yang sedang tren. Bukankah ini bukti nyata bahwa lidah Indonesia sejati tak lekang oleh status?

Si cantik GT86 sendiri bukan sembarang mobil sport. Dengan garis-garis aerodinamisnya dan performa yang memukau - mampu melesat hingga 140 mph - ia adalah simbol kesempurnaan penggila otomotif. Transmisi 6-percepatan, baik manual maupun otomatik, memberikan pengalaman berkendara yang memabukkan bagi siapa saja yang beruntung mengendalikannya.

Tapi lihat, bagaimana mobil yang biasa bersanding dengan valet parking mal mewah ini kini tampak begitu bersahaja di depan warteg. Seolah mengingatkan kita bahwa kemewahan sejati tidak diukur dari tempat kita makan, melainkan dari bagaimana kita tetap rendah hati meski berada di puncak.

Fenomena ini bak tamparan manis bagi mereka yang masih terjebak dalam mindset "mobil mewah = gaya hidup mewah". Sang wanita membuktikan bahwa kita bisa memiliki GT86 di garasi tanpa kehilangan selera pada masakan warteg yang sederhana namun berkarakter. Bukankah ini esensi dari kesuksesan yang sesungguhnya?

Di tengah hiruk pikuk sosial media yang kerap memamerkan gaya hidup glamor, kisah ini menjadi oase yang menyegarkan. Ia mengingatkan kita bahwa kesederhanaan dan kemewahan bukanlah dua kutub yang berseberangan - mereka bisa berkolaborasi dengan indah dalam satu panggung kehidupan.

Mungkin inilah yang dimaksud dengan "kaya harta, kaya hati". Ketika kesuksesan finansial tidak mengubah preferensi dan kebiasaan, justru memperkaya perspektif tentang makna kesederhanaan. Dan dari sepiring nasi warteg yang disantap di sebelah GT86 yang gagah, kita belajar bahwa ketulusan tidak pernah benar-benar tentang apa yang kita miliki, tapi tentang bagaimana kita tetap membumi meski langit telah kita genggam.

Baca Juga: 5 Mobil Bekas dengan Harga Setara Yamaha Aerox Alpha Turbo Ultimate: Serba Kencang, Ada yang Bermesin V6

Jadi, siapa bilang pemilik mobil sport harus selalu makan di restoran bintang lima? Terkadang, kebahagiaan sejati justru ditemukan dalam semangkuk sayur asem dan tempe goreng di warteg pinggir jalan. Apalagi jika disantap dengan rasa syukur dan kerendahan hati.

Load More