Suara.com - Keberadaan pagar laut misterius sepanjang 30 kilometer (KM) dekat kawasan pesisir Kabupaten Tangerang, dekat Proyek Strategis Nasional (PSN) di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, bikin publik heboh. Pagar laut itu viral di media sosial hingga memunculkan banyak spekulasi dan pertanggungjawaban atas pembangunan tersebut.
Pegiat media sosial, Denny Siregar, ikut mengomentari keberadaan pagar laut tersebut. Bahkan, mantan pendukung Joko Widodo (Jokowi) itu meledek tembok itu seperti tembok Ya'juj dan Ma'juj.
"Tembok Ya'juj dan Ma'juj," tulis Denny Siregar di akut X-nya pada Kamis (9/1/2024) sembari membagikan pemberitaan tentang tembok misterius tersebut.
Untuk diketahui, tembok Ya'juj dan Ma'juj adalah tembok raksasa yang dibuat oleh Raja Dzulqarnain untuk mengurung Ya'juj dan Ma'juj. Tembok ini diyakini terbuat dari besi dan tembaga dan dibangun di antara dua gunung.
Kemunculan Ya'juj dan Ma'juj dianggap sebagai salah satu tanda kedatangan hari kiamat. Menurut Al-Qur'an dan hadis-hadis Rasulullah SAW, Ya'juj dan Ma'juj adalah makhluk perusak yang dikurung di dalam tembok tersebut.
Tak hanya itu, Denny Siregar kembali melanjutkan sindirannya terhadap keberadaan pagar laut itu. Entah menyindir Jokowi atau orang-orang yang mendukungnya tiga periode, Denny terang-terangan menyebut soal 3 periode.
"Ini kalo kemaren jadi 3 periode, tiba-tiba aja udah jadi pulau baru," kata Denny Siregar dalam cuitannya, Jumat (10/1/2025).
Heboh Pagar Laut Misterius Dekat PIK 2 Viral
Pengamat politik Rocky Gerung juga memberikan tanggapan keras melalui kanal YouTube pribadinya pada Kamis (9/1/2025). Ia menyoroti kurangnya kejelasan dari pemerintah terkait keberadaan pagar tersebut.
"Tidak mungkin ini dipasang oleh Bandung Bondowoso semalam," ujar Rocky dengan nada sindiran.
Hingga kini, tidak ada klarifikasi resmi yang diberikan oleh pemerintah mengenai pagar laut yang membentang hingga Tangerang, Banten.
Rocky juga menegaskan pentingnya transparansi dari pemerintah untuk menghindari spekulasi liar di masyarakat.
"Pagar laut misterius ini bisa menimbulkan kecurigaan. Pemerintah harus segera memberi penjelasan agar tidak ada dugaan kepentingan tersembunyi," tambahnya. Ia juga menyebut bahwa proyek ini kemungkinan dimulai pada era Presiden Jokowi.
Komentar serupa juga datang dari mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, yang mengungkapkan melalui akun X (sebelumnya Twitter) bahwa lembaga negara mengetahui keberadaan pagar tersebut, tetapi enggan membuka identitas pemiliknya.
"Pagar laut sepanjang puluhan kilometer ini diketahui melanggar hukum. Tapi semua lembaga negara takut membuka siapa yang memagar laut tersebut," tulis Said dalam unggahannya pada Selasa (7/8/2025).
Dampak Pagar Laut Misterius bagi Nelayan
Keberadaan pagar laut misterius ini berdampak negatif pada aktivitas nelayan tradisional. Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menyebut pagar yang membentang di enam kecamatan di Kabupaten Tangerang itu menghambat pergerakan kapal dan mengurangi akses nelayan ke wilayah tangkapan ikan.
Menurut laporan jaringan Suara.com, KNTI khawatir area ini akan digunakan untuk proyek reklamasi atau pembangunan lain yang memprivatisasi wilayah pesisir.
Selain itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga menyoroti pelanggaran hukum terkait pemasangan pagar tanpa izin. Kusdiantoro, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (DJPKRL) KKP, menjelaskan bahwa pemagaran tanpa izin Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) merupakan pelanggaran serius.
"Pemagaran laut tanpa izin memberikan kekuasaan sepihak kepada pelaku untuk menguasai area tersebut. Akibatnya, akses publik terbatasi, privatisasi meningkat, dan ekosistem laut terancam rusak," tegas Kusdiantoro, Kamis (9/1/2025).
Ia menambahkan bahwa tindakan ini tidak sesuai dengan prinsip hukum laut internasional yang diatur dalam UNCLOS 1982.
Sementara itu, Ombudsman RI turut mengungkapkan keprihatinan atas dampak lingkungan dan sosial dari pagar laut misterius tersebut. Investigasi yang dilakukan Ombudsman menunjukkan bahwa aktivitas ilegal ini tidak hanya merugikan nelayan tetapi juga merusak keanekaragaman hayati laut.
Hery Susanto, anggota Ombudsman RI, mendesak adanya koordinasi antara pemerintah pusat, kementerian terkait, dan pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah ini.
"Sinergi dari berbagai pihak diperlukan untuk melindungi kepentingan nelayan dan menjaga kelestarian ekosistem laut," ujar Hery.
Hingga kini, lokasi pagar yang berdekatan dengan PSN Tropical Coastland menambah tanda tanya besar mengenai tujuan pemasangan pagar tersebut.
Publik masih menunggu kejelasan dari pemerintah terkait siapa yang bertanggung jawab atas pagar laut misterius sepanjang 30 kilometer ini. Tanpa penjelasan yang memadai, kekhawatiran masyarakat akan terus berkembang.
Berita Terkait
-
Bukan Aguan, Nelayan JRP Klaim Bangun Pagar Laut 30 Km di Tangerang: Untuk Cegah Abrasi
-
Said Didu Tuding Pagar Laut Misterius Ada Hubungan dengan Jokowi: Lembaga Negara Takut
-
Sentilan Susi Pudjiastuti tentang Pagar Laut Misterius, Netizen: Ngomong Kasar Boleh Kok Bu
-
Bandung Bondowoso Itu Siapa? Disinggung Rocky Gerung Saat Bahas Dalang Pagar Laut 30 KM
-
Terungkap 'Bohir' Pagar Laut 30 Km Dekat Proyek PSN PIK2
Terpopuler
- Agenda Patrick Kluivert Hari Kedua di Indonesia Minggu Ini
- Erick Thohir: Sekarang Saatnya Sambut Coach Patrick Kluivert
- Berapa Gaji Patrick Kluivert? Menerka Bayaran Pelatih Baru Timnas Indonesia Pilihan Erick Thohir
- Kronologis Pratama Arhan Dipiting Pria Brewok dan Digebuk Pria Botak Berbaju Biru di Thailand
- Viral Lolly Sebut Nikita Mirzani Durhaka, Bagaimana Pandangan Ulama Buya Yahya?
Pilihan
-
Anggukan Kepala dan Respon Tak Biasa Jokowi Sambut HUT ke-52 PDIP
-
Nilai Tukar Petani di Kaltim Naik Sepanjang 2024, Sektor Perkebunan Jadi Motor Utama
-
Rp 17 Ribu untuk Porsi MBG Pelajar Kaltim, Pengamat: Harusnya di Atas Rp 25 Ribu
-
Pemindahan ASN ke IKN Terhambat, Kemenpan RB Masih Perbarui Data Pegawai
-
Effendi Simbolon Desak Megawati Mundur dari Ketum PDIP, Ini Respons Jokowi
Terkini
-
Cek Fakta: Video Pesawat Pemadam Kebakaran Jatuh di Los Angeles
-
Cara Cek Lokasi Banjir Jakarta Hari Ini, Antisipasi Curah Hujan Tinggi
-
Cek Fakta: Video Los Angeles jadi Kota Neraka
-
CEK FAKTA: Sisa kWh Tidak Hangus Setelah Diskon 50 Persen Berakhir
-
Cek Fakta: MK Batalkan Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa
-
TGB Bagikan Potret Kebakaran di Los Angeles dan Kondisi Jalur Gaza: Sama Tapi Berbeda
-
CEK FAKTA: Tautan Pendaftaran Diskon Tarif Listrik 50 Persen PLN
-
Viral Siswa SD Dihukum Belajar di Lantai karena Nunggak SPP, Cak Imin: Lapor Pemerintah, Pasti Dicarikan Solusi
-
Ekspansi Kalangan Anak Muda, Underbow PDIP Taruna Merah Putih Rebranding Logo Baru
-
Anies Bocorkan Soal Rencana Dirikan Ormas: Begitu Ada Kabar Diumumkan