Suara.com - Ketakutan sejumlah pihak yang menyoal membengkaknya anggaran pemilihan presiden (Pilpres) seiring keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menetapkan penghapusan presidential threshold tidak beralasan.
Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie mengatakan, apabila muncul banyaknya pasangan calon, sejatinya anggaran yang dikeluarkan tetap sama.
“APBN hanya membiayai, kertasnya aja lebih panjang. Dengan 9 nama, 7 nama, 5 nama, sama 2 nama, biayanya sama. Jadi alasan ekonomis tidak relevan sama sekali,” kata Jimly dalam diskusi, di Jimly School, Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2025).
Jimly kemudian, mencontohkan saat Pilpres Rusia pada tahun 2018 lalu. Saat itu, ada 34 orang yang mendaftarkan diri dalam pencalonan presiden. Usai mengalami seleksi Komisi Pemilihan Rusia, hanya ada 8 orang yang lolos.
“Nah, jadi 8 itu begitu pemumgutan suara, Vladimir Putin dapat 78 persen. Artinya apa? Jadi kalau calon yang dicintai oleh rakyat, pasti dipilih,” jelasnya.
Sehingga, Jimly menyampaikan tidak perlu takut jika Indonesia banyak memiliki pasangan calon presiden dalam Pilpres mendayang.
Jimly mengemukakan bahwa ketakutan-ketakutan tersebut malah tidak mendasar, lantaran Indonesia belum pernah mencobanya.
Semakin banyak pasangan calon, lanjut Jimly, merupakan hal yang baik lantaran banyak etnisitas yang diwakili.
"Baru prediksi-prediksi yang belum tentu benar, belum pernah dicoba. Loh, sok-sok takut. Semakin banyak, semakin baik, kita ini punya etnisitas banyak sekali," katanya.
Baca Juga: Presidential Threshold Dihapus, DPR Galau Mau Lanjutkan Lewat Omnibus Law atau Jalur Lain
Berita Terkait
-
Drone Israel Ganggu Lebanon Jelang Pemilihan Presiden, Langgar Gencatan Senjata
-
YLBHI Dorong Rakyat Kawal Putusan MK dan Cegah Politisasi DPR
-
YLBHI Ajak Rakyat Awasi Implementasi Putusan MK, Cegah Manipulasi Politik dan Waspadai DPR
-
Penghapusan Presidential Threshold, Capres Wajib Punya Tabungan Elektoral
-
MK Hapus Presidential Threshold 20 Persen, Fraksi Gerindra Bakal Patuh
Terpopuler
- Sinarmas Tutup Anak Usaha di Negara Surga Para Pengemplang Pajak
- 5 Rekomendasi HP 5G Rp 3 Jutaan dengan RAM Besar Terbaik Januari 2025
- Anggukan Kepala dan Respon Tak Biasa Jokowi Sambut HUT ke-52 PDIP
- Pagar Laut Dekat PSN PIK2 Disegel Karena Perintah Prabowo: Negara Tidak Boleh Kalah!
- Harga Emas Antam Meroket, Tembus Rp1.555.000/Gram Hari Ini
Pilihan
-
Anggukan Kepala dan Respon Tak Biasa Jokowi Sambut HUT ke-52 PDIP
-
Nilai Tukar Petani di Kaltim Naik Sepanjang 2024, Sektor Perkebunan Jadi Motor Utama
-
Rp 17 Ribu untuk Porsi MBG Pelajar Kaltim, Pengamat: Harusnya di Atas Rp 25 Ribu
-
Pemindahan ASN ke IKN Terhambat, Kemenpan RB Masih Perbarui Data Pegawai
-
Effendi Simbolon Desak Megawati Mundur dari Ketum PDIP, Ini Respons Jokowi
Terkini
-
Isi Percakapan Megawati dan Prabowo Soal 'Anak Buah' yang 'Dibegitukan'
-
Megawati Ungkap Ada yang Mau Bertemu Harus Diam-diam Gegara PDIP Tak Gabung KIM
-
Kena PHK, Pegawai Hotel Nekat Racuni Buffet Tamu dengan Cairan Pemutih!
-
Moment Langka! Trump dan Obama Terlihat Akrab saat Pemakaman Jimmy Carter
-
Megawati Tanya Siapa yang Nggak Jadi Dapat Gelar Doktor? Kader PDIP Singgung Nama Bahlil
-
Momen Megawati Tanya Siapa Gagal Doktor, Kader PDIP Serempak Jawab: Bahlil
-
Biar Lebih Sehat, Pramono Mau Tambah Menu Makan Bergizi Gratis di Jakarta
-
Megawati Kesal dengan Kader Partai Plintat-plintut: Aku Capek Tau Nggak!
-
Rekrut Belasan WN Vietnam, Pemilik Klinik Bedah Plastik Ilegal di Pluit Masih Misterius
-
Seperti Kabinetnya, Prabowo Ingin 'Ospek' Para Kepala Daerah Hasil Pilkada Serentak 2024