Suara.com - Pemerintahan Prabowo Subianto disebut menghadapi beban besar di awal 2025 dengan dinamika politik dan ekonomi yang semakin berat. Terutama konflik internal antara Jokowi dan Megawati yang mengancam stabilitas nasional.
Pengamat politik Rocky Gerung menyatakan beban politik yang ditimbulkan oleh ketegangan antara Jokowi dan Megawati dapat mempengaruhi stabilitas politik dan ekonomi Indonesia.
"Menunggu arah kebijakan ekonomi harus juga menghitung keseimbangan politik di dalam rezim," ujarnya seperti dikutip dari Rocky Gerung Official, Kamis (9/1/2025)
Rocky Gerung mengatakan tensi politik internal, terutama antara Jokowi dan Megawati harus menjadi salah satu hal yang bisa segera diselesaikan oleh Prabowo, terutama setelah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
"Kasus Hasto dan konflik (Jokowi) dengan Ibu Megawati tentu harus menjadi target pertama untuk diselesaikan oleh Pak Prabowo," kata Rocky Geurng.
Rocky melihat isu ini berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia. Ketidakpastian politik, yang diperburuk oleh ketegangan akibat Jokowi, dapat mengurangi kepercayaan investor.
"Para investor mana mau masuk kalau negaranya enggak stabil secara politik," katanya.
Prabowo yang selama kampanye menyatakan akan melanjutkan kebijakan Jokowi, kini dihadapkan pada kenyataan bahwa ia harus menetapkan kebijakan yang lebih otonom setelah memenangkan pemilu.
"Setelah memenangkan election, pasti mesti ada kebijakan yang otonom, yang menunjukkan jalan yang disebut pikiran Prabowo," ujarnya.
Dalam waktu dekat, masyarakat menantikan bagaimana Prabowo menyelesaikan konflik internal ini dan mengambil langkah-langkah yang akan menentukan arah kebijakan politik dan ekonomi Indonesia ke depan.
Reporter: Kayla Nathaniel Bilbina
Berita Terkait
-
Gelar Makan Siang Bersama, Prabowo dan Anwar Ibrahim Ingin Indonesia-Malaysia Semakin Maju, Kuat Sejahtera
-
Pertemuan Empat Mata Prabowo dan Anwar Ibrahim: 1,5 Jam di Rumah Tangsi, Lanjut 1 Jam di Mobil
-
Harapan Baru di Bawah Prabowo, Rocky Gerung: Tuntutan Pro Rakyat dan Reshuffle Kabinet di Depan Mata
-
Prabowo Pakai Uang Pribadi untuk MBG, Rocky Gerung: Ketidakjelasan Kebijakan Pemerintah Timbulkan Ketidakpercayaan
-
Di Balik Kasus Hasto, Jokowi Targetkan Mega 'Dilengserkan' dari Ketum PDIP Lewat Loyalisnya?
Terpopuler
- Shin Tae-yong Dicap Anti Diskusi, Denny Landzaat: Saya Mau Pemain Berani Speak Up
- Pagar Laut 30 Km di Dekat PSN PIK2 Ternyata Tak Berizin, Menteri KKP Bakal Bongkar
- Nilai Tukar Petani di Kaltim Naik Sepanjang 2024, Sektor Perkebunan Jadi Motor Utama
- Rp 17 Ribu untuk Porsi MBG Pelajar Kaltim, Pengamat: Harusnya di Atas Rp 25 Ribu
- Pemindahan ASN ke IKN Terhambat, Kemenpan RB Masih Perbarui Data Pegawai
Pilihan
-
Nilai Tukar Petani di Kaltim Naik Sepanjang 2024, Sektor Perkebunan Jadi Motor Utama
-
Rp 17 Ribu untuk Porsi MBG Pelajar Kaltim, Pengamat: Harusnya di Atas Rp 25 Ribu
-
Pemindahan ASN ke IKN Terhambat, Kemenpan RB Masih Perbarui Data Pegawai
-
Effendi Simbolon Desak Megawati Mundur dari Ketum PDIP, Ini Respons Jokowi
-
Larangan Pertamini dan BBM Eceran di Samarinda: Proses Penertiban Terhambat Administrasi
Terkini
-
Presiden Baru Lebanon: Hanya Negara yang Berhak Pegang Senjata! Target Hizbullah?
-
Ngeri! Terpental saat Dikejar Pelaku Tawuran, Bocah Belasan Tahun Tewas Tertancap Pagar Trotoar
-
Viral! Wanita Iran Rebut Sorban Ulama dan Jadikan Jilbab, Aksinya Jadi Sorotan di Bandara
-
Soal Gugatan Wanprestasi Pengusaha Tedy, Ketua PN Salman Janji Awasi Putusan Hakim
-
Cek Fakta: Mahasiswa Gelar Demo Tuntut Harvey Moeis Dihukum Mati
-
Lamar 1.000 Pekerjaan Sambil Tidur? Pria Ini Buktikan Hasil Luar Biasa Berkat AI
-
Benarkah Minum Kopi Pagi Hari Bikin Jantung Sehat? Ini Penjelasan Ahli
-
Drone Israel Ganggu Lebanon Jelang Pemilihan Presiden, Langgar Gencatan Senjata
-
Akhir Kekosongan Politik: Presiden Lebanon Baru Siap Hadapi Israel dan Rangkul Suriah
-
Militer Pimpin Lebanon, Jenderal Joseph Aoun Menang Pemilihan Presiden