Suara.com - Sebanyak ratusan UMKM ikut terlibat dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang dimulai per Senin, 6 Januari 2025. Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia Hasan Nasbi menyampaikan, sudah ada 140 UMKM terlibat dalam rantai pasok program MBG, jumlah tersebut diproyeksikan akan terus bertambah.
Ribuan UMKM, koperasi, dan BUMDes lainnya telah mendaftar namun masih melalui proses evaluasi.
"Pemerintah memastikan tidak ada pungutan biaya dalam proses pendaftaran mitra kerja," ungkap Hasan lewat keterangannya pada Minggu (5/1/2025).
Menurutnya, geliat perekonomian lokal dipastikan secara signifikan bergerak ke arah lebih baik, sebab program MBG melibatkan para petani, peternak, dan UMKM setempat. Kolaborasi multisektor juga diharapkan bisa banyak terjadi. Unit-unit usaha di daerah bisa berjalan, seperti
koperasi, BUMDes, kopontren, dan lain-lain.
“Selain untuk penerima manfaat, program MBG juga akan menjadi penggerak ekonomi yang luar biasa. Diharapkan seluruh pihak yang terlibat bisa mendapatkan manfaat positif dari program ini,” imbuh Hasan.
Selama Januari hingga Maret 2025, diharapkan program MBG bisa diterima oleh tiga juta orang yang terdiri dari balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan ibu hamil serta ibu menyusui. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga mencapai 15 juta pada akhir tahun 2025.
“Angka ini terus bertambah secara bertahap, hingga tahun 2029 target 82,9 juta penerima manfaat dapat terpenuhi,” ungkap Hasan.
Secara keseluruhan, program MBG menggunaka anggaran sebesar Rp71 triliun dari APBN 2025. Program tersebut dirancang untuk memberikan asupan bergizi kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta peserta didik di seluruh jenjang pendidikan. Mulai dari prasekolah, pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah, baik umum, kejuruan, maupun keagamaan.
Baca Juga: Prabowo Mau Kasih Program Kredit Murah ke Pelaku UMKM Hingga Pekerja Migran
Berita Terkait
-
Wajib Dihabiskan, Begini Ekspresi Para Siswa SLB Santap Menu MBG di Depan Menko Pratikno
-
Menu MBG di SDN Lengkong Tangsel Nihil Susu, Wamen Todotua: Yang Penting Double Protein
-
Klaim Menu Terbaik Meski Tanpa Susu, Menko Praktikno Ikut Bagikan Makan Bergizi Gratis ke SLB: Saya Gak Kebagian
-
Tujuh SPPG Beroperasi Hari Ini, 21.223 Siswa di Jakarta Ikutan Program MBG di Pekan Kedua
-
Wamen Todotua Tinjau Langsung Distribusi MBG di Serpong, Ini Isi Menu Makanannya
Terpopuler
- Makan Bergizi Gratis Mulai Berlangsung di Solo, Ini Kata Teguh Prakosa
- Emiten Afiliasi Mantan Menteri BUMN (OBAT) Resmi IPO, Kantongi Rp59,5 Miliar
- Erick Thohir: Elkan Baggott Bukan Belanda
- Positifnya Data Ekonomi AS Dorong Rupiah Jatuh Terhadap Dolar AS Senin Pagi
- Awali Pekan Ini, Harga Emas Antam Stagnan di Level Rp1.568.000/Gram
Pilihan
-
Makan Bergizi Gratis Mulai Berlangsung di Solo, Ini Kata Teguh Prakosa
-
Tanpa SIM, Pelajar di Samarinda Tidak Boleh Naik Motor ke Sekolah
-
Kutai Utara dan Sangkulirang, Dua DOB yang Diajukan Kutai Timur untuk Dukung IKN
-
Kembalinya UN Jadi Wacana, Kepala Disdikbud Samarinda: Kami Tunggu Kepastian
-
Anggukan Kepala dan Respon Tak Biasa Jokowi Sambut HUT ke-52 PDIP
Terkini
-
Pertemuan Perdana, Tim Transisi Pramono-Rano Bahas Apa dengan Pj Gubernur DKI?
-
Biden Desak Gencatan Senjata, Hamas Klaim "Fleksibel" Akhiri Perang
-
Diserang Balik Gegara Kritik Jokowi Tokoh Terkorup 2024, Ramai Pegiat Antikorupsi Kena Doxing, Ulah Buzzer?
-
Apa Itu SmartLA 2028? Teori Liar Los Angeles Hangus Terbakar Demi Pembangunan Kota Pintar
-
Raline Shah Resmi Diangkat Jadi Stafsus Komdigi, Berapa Gaji yang Didapatkannya?
-
Diskriminatif, Komisi X DPR Murka Sikapi Aksi Guru Hukum Siswa SD di Medan: Tugas Anak Belajar, Bukan Mikirin SPP!
-
Brutal! Serangan Israel di Tepi Barat Makin Intensif, Warga Palestina Diteror
-
PDIP Sebut Hasto Kini Berserah Diri ke Tuhan, Siapkan Mental jika Ditahan KPK?
-
Siswa SD di Medan Dihukum Belajar di Lantai Gegara Nunggak SPP, Menko PMK: Saya Belum Monitor
-
Klaim Dibela Seribu Pengacara, Hasto PDIP Cuma Mau Didampingi Sosok Ini saat Diperiksa KPK