Suara.com - Jakarta direncanakan bisa menjadi kota bisnis berskala global, mengingat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta 2025 terbesar sepanjang sejarah, yakni Rp 91,34 triliun.
Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriyatna mengatakan, rencana tersebut seharusnya tidak mustahil untuk dilakukan dengan nominal APBD sebanyak itu.
"Angka itu bisa mendongkrak ekonomi Jakarta. Tapi sebetulnya 90 (triliun) itu masih bisa kita dorong lebih besar lagi tergantung kepada sejauh mana Jakarta ramah investasi," kata Yayat kepada suara.com, dihubungi Jumat (3/1/2025).
Sebagai contoh, menurut Yayat, wilayah Metropolitan Tokyo di Jepang bisa jadi 'kiblat' bagi Jakarta untuk bersiap menjadi megapolitan dunia. Karena dari jumlah penduduknya, Jakarta digabung dengan wilayah Bodetabek maka selisih jumlah penduduknya hampir sama.
"Megabolitan terbesar dunia adalah metropolitan Tokyo. Jakarta ini, Jabodetabek, megabolitan atau metropolitan kedua terbesar dunia dari jumlah penduduk," ujar Yayat.
Dia menyebutkan bahwa keunggulan Tokyo sebagai kota global ada pada sistem transportasi berbasis rel. Sehingga, dengan wilayah yang luas serta jumlah penduduk yang padat, bisa terlayani hingga berbagai lokasi dengan fasilitas transportasi umum.
"Jadi bagaimana 35 juta penduduk di metropolitan Tokyo itu dilayani oleh angkutan kereta api. Berapa persen yang dilayani oleh kereta api, berapa persen yang dilayani oleh bus," ucapnya.
Namun, kendala yang masih dihadapi Jakarta saat ini, menurut Yayat, masih terbatasnya keunggulan kereta api atau berbasis rel. Dia mengatakan bahwa perluasan transportasi umum berbasis rel, baik itu MRT maupun LRT, akan mendorong perubahan yang siginifikan terhadap perkembangan Jakarta.
"Kita juga harus bisa belajar dari negara-negara dengan tingkat penduduk yang lebih padat untuk sistem pelayanan transportasi. Kalau saya bandingkan ya, yang mendekati itu di sanalah model Tokyo dengan pelayanan transportasi berbasis rel. Itu sebagai role model karena dia melingkupi pelayanan sampai kota-kota pinggir," pungkasnya.
Baca Juga: Debut Mengecewakan di Proliga 2025, Sabina Altynbekova: Kami Gugup...
Berita Terkait
-
Tak Tahu Disebar Hari Ini, Wakepsek SMAN 70 Ngeluh saat Gibran Uji Coba Makan Bergizi Gratis: Sampahnya Numpuk di Kelas
-
Potret Lahapnya Siswa SDN 15 Palmerah Menyantap Makan Bergizi Gratis
-
Intip Kesibukan Dapur SPPG Palmerah Menyiapkan Makan Bergizi Gratis
-
Hari Ini, 12.054 Siswa di Jakarta Bakal Dapat Makan Siang Bergizi Gratis
-
Ada 46 Ribu Sambungan Air Perpipaan Baru di Jakarta Selama 2024, Tertinggi Se-Indonesia
Terpopuler
- Shin Tae-yong Didepak, Jay Idzes: Saya Percaya Federasi
- Jadi Pelatih Baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert: Tentu Saja...
- Proyek Tugu PKK Bontang Rp 700 Juta Dinilai Kurang Sempurna, Cat dan Plester Belum Rata
- Tak Akur dengan Pemain, Borok Ini Jadi Penyebab Dipecatnya Shin Tae-yong?
- Keuangan Negara Tekor Rp507 Triliun di 2024 Gegara Belanja Pemerintah Boros
Pilihan
-
Proyek Tugu PKK Bontang Rp 700 Juta Dinilai Kurang Sempurna, Cat dan Plester Belum Rata
-
Sculpture Pesut Rp 1,8 Miliar di Jembatan Mahakam IV: Estetika atau Pemborosan?
-
Tugu Pesut Rp 1,1 Miliar di Samarinda Dinilai Gagal Wakili Fauna Khas Kaltim
-
Presiden Prabowo Diusul Resmikan Proyek Strategis IKN Sebagai Magnet Investor
-
Polemik Pendidikan Gratis Rudy-Seno, Dewan Kaltim: Jangan Korbankan Anggaran Sektor Lain
Terkini
-
Tak Ada Susu Dalam Menu Makan Bergizi Gratis di Beberapa Daerah, Begini Dalih Kepala Badan Gizi Nasional
-
Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, Siswa SMPN 61 Jakarta Barat Bingung: Kok Nggak Ada Susunya?
-
Diprediksi jadi 10 Pemimpin Berpengaruh 2025, Rocky Gerung Sebut Tantangan Prabowo Tinggalkan Jokowi: Kalau Tidak...
-
Yaman Tegas Dukung Gaza, Ancam Lanjutkan Serangan Anti-Israel
-
BPIH 2025 Diturunkan Lagi, Kemenag Usul ke DPR soal Biaya Haji jadi Rp55,5 Juta: Kami Efisiensi Sana-sini
-
Masa Kecil Serba Terbatas, Menko PMK Pratikno Akui Dirinya Stunting
-
Tragedi Jeju Air: Bandara Muan Tetap Ditutup, 179 Jenazah Dikembalikan ke Keluarga
-
Penampakan Menu Makan Bergizi Gratis di Jakarta Sebesar Rp10 Ribu, Tanpa Susu?
-
Detik-detik Diperiksa KPK soal Kasus Hasto PDIP, Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan Tebar Senyum
-
MBG di Bogor, Bima Arya Temukan Murid Kesulitan Potong Daging