Scroll untuk membaca artikel
News / Internasional
Rabu, 18 Desember 2024 | 02:33 WIB
Reynhard Sinaga babak belur. ( Greater Manchester Police)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masih ingat dengan Reynhard Sinaga, narapidana asal Indonesia itu hampir tewas karena mendapatkan serangan brutal di penjara HM Wakefield, Inggris.

Perlu diketahui, Reynhard Sinaga, dilaporkan mengalami serangan brutal yang hampir membahayakan nyawanya di penjara HM Wakefield tempat ia menjalani hukuman seumur hidup.

Melansir dari media CNA, tahanan itu diidentifikasi bernama Jack McRae yang telah dipindahkan ke penjara lain di kota Durham, sekitar 1,5 jam dari Wakefield setelah insiden tersebut.

Pria berusia 32 tahun itu dilaporkan juga pernah menyerang pemerkosa dan pembunuh anak bernama Wilbert Dyce pada tahun 2023.

Nyawa Reynhard terselamatkan setelah serangan itu dihentikan oleh sipir penjara.

Sumber dari penjara menceritakan bahwa Reynhard menjadi target kebencian di dalam penjara akibat kejahatan bejat yang ia lakukan.

“Sinaga sombong arogan dan dibenci semua orang. Ia menjadi target serangan di penjara, dia saat ini dalam bahaya” ungkap sumber tersebut.

Reynhard Sinaga dikenal sebagai salah satu predator seksual terburuk dalam sejarah Inggris.

Pria berusia 41 tahun itu dinyatakan bersalah pada Januari 2020 atas 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban selama rentang waktu dua setengah tahun dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.

Baca Juga: Jual Beli Video Pribadi dari Kamera Tersembunyi di Hotel Merajalela di China

Semua korbannya diidentifikasi adalah pria Inggris kulit putih yang hampir semua adalah heteroseksual berusia antara 18 hingga 36 tahun dengan rataan 21 tahun.

Kepolisian memperkirakan jumlah total korban kebejatannya mencapai 190 orang.

Reynhard dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan masa tahanan minimum 40 tahun.

Modus operandinya adalah menyamar sebagai pria ramah dan baik hati yang menawarkan tempat menginap di apartemennya di Montana House, Piccadilly, pusat kota Manchester, kepada calon korban yang tersesat terpisah dari teman-temannya setelah keluar dari kelab malam atau bar.

Load More