Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) siap menjadi 'rumah baru' untuk Joko Widodo (Jokowi) setelah dipecat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman yakin, Jokowi juga selalu menaruh PSI dalam hatinya. Sejak awal PSI berdiri, Andy mengatakan partainya telah tegak lurus mendukung Presiden RI-7 tersebut.
Sehingga, secara tidak langsung PSI juga sebenarnya partai Jokowi.
"Sejak pendirian, PSI didedikasikan untuk Pak Jokowi. Jelas, PSI adalah partai Pak Jokowi. Kalau akhirnya beliau memilih berpartai, tidak perlu diperdebatkan lagi bahwa di hati Pak Jokowi pasti PSI," kata Andy dalam keterangannya kepada Suara.com, Selasa (17/12/2024).
Meski, Ketua Umum PSI kini dijabat oleh anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, Andy mengatakan kalau pihaknya tidak pernah memaksa mantan Gubernur Jakarta itu bergabung dengan partainya.
PSI juga menaruh keyakinan penuh pada Jokowi yang dianggap memiliki perencanaan matang untuk setiap langkah politiknya ke depan.
“Soal langkah ke depan dalam berpolitik, itu sepenuhnya hak beliau untuk menentukan. Beliau pasti punya pertimbangan matang terkait setiap langkah,” ujar Andy.
Sebelumnya, PDIP secara resmi mengumumkan pemecatan Jokowi beserta anak dan menantunya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution dari keanggotaan partai. Pemecatan mereka resmi disampaikan ke publik melalui Surat Keputusan (SK) partai per 16 Desember.
Pemecatan Jokowi tertuang dalam SK Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024.
Baca Juga: Analis Sarankan Jokowi Jadi Ketum PPP, Bisa Untungkan Partai karena Ada Bonus Gibran Merapat
Dalam SK disebutkan pelanggaran Jokowi karena telah menyalahgunakan kekuasaan sebagai Presiden RI untuk mengintervensi Mahkamah Konstitusi dalam putusan UU Pemilu. PDIP menganggap itu termasuk pelanggaran etik dan disiplin partai dikategorikan sebagai pelanggaran berat.
Dalam SK Nomor 1649, PDIP menyebutkan bahwa Jokowi juga dianggap telah melanggar AD ART, kode etik, dan disiplin partai dengan melawan secara terang-terangan keputusan partai yang mencalonkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024.
Berita Terkait
-
5 Judul Lukisan Yos Suprapto yang Dilarang Dipamerkan di Galeri Nasional, Benarkah Mirip Jokowi?
-
Posisi HP Jokowi saat Bikin Konten Reaksi Lagu 'Waktu Ku Kecil' Disorot: Minimal Kalau Mau Ngibul...
-
Habis Bagikan Deviden, Anggota DPRD Dibuat Heran PAM Jaya yang Mau Naikkan Tarif Air Bersih
-
PDIP Serang Jokowi, Pengamat: Konflik Internal Kok Libatkan Publik?
-
Sampaikan Maaf ke Publik, PDIP Sedang Cuci Piring Dosa Politik Jokowi
Terpopuler
- Jalan Poros Menuju IKN Longsor dan Terbelah Dua, Warga Rekam Kejadian Mencekam
- Meninggal Dunia, Awang Faroek Tinggalkan Filosofi Ikhlas dan Kejujuran dalam Kerja
- Awang Faroek Ishak Meninggal Dunia, Kalimantan Timur Berduka
- BRIDA Kaltim Buka Peluang bagi Pelajar SMA/SMK untuk Menjadi Peneliti Handal
- Bertahan Hidup di Laut, Kukuh Bawa Jenazah Temannya Selamat ke Pelabuhan
Pilihan
-
Jalan Poros Menuju IKN Longsor dan Terbelah Dua, Warga Rekam Kejadian Mencekam
-
Meninggal Dunia, Awang Faroek Tinggalkan Filosofi Ikhlas dan Kejujuran dalam Kerja
-
Awang Faroek Ishak Meninggal Dunia, Kalimantan Timur Berduka
-
BRIDA Kaltim Buka Peluang bagi Pelajar SMA/SMK untuk Menjadi Peneliti Handal
-
Bertahan Hidup di Laut, Kukuh Bawa Jenazah Temannya Selamat ke Pelabuhan
Terkini
-
Soal Kenaikan PPN 12 Persen, PKB: PDIP Mencla-mencle!
-
Link Resmi! Cek Pengumuman PPG Piloting Tahap 3 Hari Ini
-
PDIP: Prabowo Masih Bisa Batalkan Kebijakan PPN 12 Persen
-
PDIP Sebut Tak Bermaksud Salahkan Pemerintah Prabowo Soal PPN 12 Persen: Kami Cuma...
-
Deddy Sitorus Tegaskan PDIP Tak Tolak PPN 12 Persen: Kami Minta Dikaji Ulang
-
Dituntut 12 Tahun Penjara, Harvey Moeis Jalani Sidang Putusan Hari Ini
-
Bantu Anak Kerjakan PR, Ayah Hampir Tewas Kena Serangan Jantung!
-
Bangladesh Kewalahan! 60.000 Rohingya Masuk Diam-Diam di Tengah Konflik Myanmar
-
Istri Bashar Al-Assad Gugat Cerai, Tak Puas dengan Kehidupan di Moskow dan Ingin ke London
-
Mendagri Dukung Sukseskan Perayaan Natal Nasional 2024