Suara.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi melantik 305 pejabat administrator, pengawas, dan ketua subkelompok di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Perombakan pada posisi setingkat camat hingga lurah ini dilakukan Teguh meski belum satu bulan menjabat sejak 20 Oktober lalu.
Teguh mengatakan, pelantikan dan pengambilan sumpah/janji pejabat dilakukan setelah melewati serangkaian prosedur dan mekanisme sesuai ketentuan berlaku. Rangkaian mekanisme pengangkatan pejabat sudah dilakukan sejak Agustus lalu.
"Semua proses telah melewati proses seleksi yang sedemikian ketat, dengan rekomendasi dan persetujuan sesuai kompetensi, serta pengalaman masing-masing di Pemprov DKI Jakarta. Proses pelantikan sudah mengalami proses yang lama, sejak Agustus lalu," ujar Teguh kepada wartawan, Rabu (13/11/2024).
Teguh juga memastikan tak ada faktor bersifat pribadi dalam pemilihan pejabat ini. Ia mengeklaim tak ada pejabat yang diangkat karena hal transaksional.
"Jadi, bukan suatu proses yang instan. Saya melakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan kewenangan. Tidak ada faktor like and dislike, tidak ada faktor transaksional. Apabila ditemukan faktor itu, silakan Bapak dan Ibu bisa melaporkannya," ucapnya.
Lebih lanjut, Teguh turut mengimbau agar setiap pejabat yang dilantik untuk segera merancang program inovasi yang progresif, responsif, dan partisipatif untuk meningkatkan kinerja organisasi.
"Pastikan setiap keputusan yang diambil tepat sasaran, cepat, dan efektif dalam mewujudkan pelayanan publik. Mari kita berkomitmen dalam meningkatkan pelayanan publik dan menyejahterakan masyarakat," jelasnya.
Ia juga berharap, para pejabat yang mengemban tugas baru untuk langsung berkerja untuk melaksanakan amanat dengan sebaik-baiknya dengan menjunjung tinggi integritas.
"Jadikan amanat ini sebagai motivasi untuk terus meningkatkan kinerja dalam melanjutkan program strategis yang telah berjalan, demi mewujudkan visi misi Jakarta sebagai pusat perekonomian internasional," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Diguyur Hujan, Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan Tidak Capai Target Saat Libur Natal
-
Potensi Banjir Rob di Jakarta Hingga 3 Januari, BPBD Minta Waspadai 10 Wilayah Ini
-
Mahasiswa Demo di Patung Kuda Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
-
Libur Nataru, Bus Tingkat Wisata Transjakarta Diserbu Warga
-
Air Laut Luber ke Jalanan, Banjir Rob Kepung 1 RT di Pluit Jakut
Terpopuler
- Harga Emas Antam Tiba-tiba Naik Jadi Rp1.528.000/Gram Hari Ini
- Kalahkan Singapura, Satu Kaki Vietnam di Final Piala AFF 2024
- 6 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Memori 256 GB Terbaik Desember 2024
- Tragedi di Desa Miau Baru: Pemilik Kebun Sawit Ditemukan Tewas, Diduga Dibunuh
- Budaya Dayak Hiasi Desain Rp 1 Triliun Istana Wapres di IKN
Pilihan
-
Tragedi di Desa Miau Baru: Pemilik Kebun Sawit Ditemukan Tewas, Diduga Dibunuh
-
Budaya Dayak Hiasi Desain Rp 1 Triliun Istana Wapres di IKN
-
Rp 2,7 Triliun ULE Disiapkan BI Kaltim untuk Natal dan Tahun Baru 2025
-
Kepala Otorita Sebut Nilai Investasi IKN Capai Triliunan, Benarkah?
-
DPRD Kaltim Siap Evaluasi OPD Setelah Penetapan AKD yang Molor
Terkini
-
Ada FX Rudy, DPC PDIP Solo Nyatakan Siap Lawan Pihak yang Mengganggu Kongres Partai
-
Pakar Hukum Minta PDIP Jangan Playing Victim Usai Hasto Tersangka: Buktikan Saja di Pengadilan
-
Prof. Agus: Apakah Benar saat Yasonna Sebagai Menteri Tidak Mengeluarkan Surat Pencekalan untuk Harun Masiku?
-
Dari Asal Sederhana hingga Ahli Ekonomi, PM Modi Berduka Atas Meninggalnya Manmohan Singh
-
Momen Romantis Kekek dan Nenek di Stasiun Kereta Bikin Publik Baper
-
Harus Dicekal, Eks Penyidik KPK Duga Yasonna Adalah Saksi Kunci Kasus Harun Masiku
-
Dua Kader Elitenya Terjerat Kasus Harun Masiku, Pukulan Beruntun PDIP Jelang Kongres
-
Kaleidoskop 2024: Dinamika Parpol di Tahun Politik, Golkar Dipimpin Bahlil, PDIP Takut Diawut-awut
-
Pencekalan Yasonna Laoly Dinilai Tidak Biasa, Tapi...
-
Yasonna Dicekal ke Luar Negeri, Pengamat: Perlu Diperhatikan