Scroll untuk membaca artikel
News / Metropolitan
Jum'at, 04 Oktober 2024 | 14:26 WIB
Polda Metro Jaya menjelaskan kesimpulan atas kasus penemuan tujuh mayat remaja mengambang di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi. [Suara.com/Mae Harsa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polda Metro Jaya menjelaskan kesimpulan atas kasus penemuan tujuh mayat remaja mengambang di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Audy Jozie Oroh, memastikan bahwa ke tujuh remaja yang tewas itu sebelumnya berkumpul bersama puluhan temannya yang akan melaksanakan tawuran.

"Hasil serangkaian penyelidikan yang dilakukan, ada dua peristiwa. Pertama terkait penemuan tujuh jenazah dan kedua adanya sekelompok anak muda yang berkumpul di Cipendawa," kata Audy saat jumpa pers di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (4/10/2024).

Penemuan tujuh jasad remaja di Kali Bekasi di Jatiasih yang diduga merupakan pelaku tawuran, Minggu (22/9/2024). [Istimewa]

Audy menjelaskan, dua kasus itu terjadi secara berurutan. Dimulai dari sekelompok anak muda berkumpul di sebuah gubuk warung di wilayah Cipendawa, Rawalumbu, pada Sabtu (21/9) dini hari.

Sekelompok anak muda itulah yang berencana akan tawuran. Namun rencana mereka terendus polisi dan akhirnya digerebek oleh tim Patroli Perintis Presisi Kota Bekasi.

Ketika digerebek, para pemuda itu berlarian dan beberapa di antaranya menceburkan diri ke Kali Bekasi. Kemudian 22 orang diamankan polisi.

"Sebagian besar anak muda yang berkumpul lari dengan melompat ke sungai dan berlarian ke arah lain dan tidak berhasil diamankan petugas," ujarnya.

Keesokan harinya, Minggu (22/9) pagi, barulah ditemukan 7 mayat pria mengapung di Kali Bekasi, Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih, Kota Bekasi.

"Dan ke tujuh jenazah dapat disimpulkan dari hasil luar, otopsi, toksikologi, meninggal karena tenggelam," pungkas Audy.

Baca Juga: Kampus Thailand yang Beri Gelar Honoris Causa kepada Raffi Ahmad Ada di Bekasi, Benarkah?

Kontributor : Mae Harsa

Load More