Suara.com - Menurut informasi dari ididompu.org, susah buang air kecil dapat terjadi pada siapa saja. Gangguan kesehatan ini tidak mengenal jenis kelamin dan usia. Salah satu gejala penyakit ini adalah tidak dapat menahan untuk buang air kecil dan kemudian membutuhkan waktu yang cukup lama sampai urine dapat keluar. Susah buang air kecil harus diatasi sejak dini dan tidak boleh dibiarkan begitu saja.
IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. IDI Kabupaten Dompu adalah organisasi kesehatan yang menjadi wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. Organisasi ini juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan kesehatan masyarakat di daerah tersebut.
IDI berfokus pada pengembangan profesionalisme dokter untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Dompu adalah Dr. Muhammad Adib Khumaidi, Sp.OT. Ia terpilih sebagai ketua dalam kepengurusan IDI untuk periode 2022-2025. Dalam perannya, Dr. Adib berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan mendukung pengembangan profesionalisme dokter di wilayah Dompu.
Saat ini IDI meneliti lebih lanjut terkait penyebab sulit buang air kecil yang terjadi pada sebagian masyarakat Indonesia. IDI juga memberikan informasi seputar pengobatan yang tepat untuk mengatasi gangguan kesehatan ini.
Apa saja penyebab terjadinya sulit buang air kecil?
Dilansir dari laman https://ididompu.org, sulit buang air kecil dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa penyebab utama sulit buang air kecil meliputi:
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi pada saluran kemih dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan, sehingga mengganggu proses buang air kecil. ISK lebih umum terjadi pada wanita tetapi juga dapat mempengaruhi pria
2. Pembesaran prostat
Pada sebagian pria, pembesaran prostat jinak (BPH) dapat menekan saluran kemih, menghambat aliran urine, dan menyebabkan kesulitan saat berkemih. Ini adalah masalah prostat pria yang paling sering muncul dengan usia.
3. Adanya gangguan saraf
Kerusakan pada sistem saraf, seperti gejala penyakit stroke, cedera tulang belakang, atau diabetes, dapat menyebabkan pembesaran prostat selain mengganggu kemampuan tubuh untuk mengontrol buang air kecil.
4. Adanya batu saluran kemih
Batu saluran kemih adalah faktor lainnya yang dapat menyebabkan masalah buang air kecil. Batu-batu ini dapat menyumbat aliran urine, menyebabkan rasa sakit dan kesulitan saat berkemih.
Baca Juga: Kenali Penyebab Nyeri Dada, IDI Bima Berikan Informasi Pengobatan
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengatasi sulit buang air kecil?
IDI Kota Dompu telah melakukan penelitian lanjutan terkait sulit buang air kecil yang terjadi bagi sebagian masyarakat Indonesia. Ada beberapa obat yang dapat meringankan gejala ini meliputi:
1. Obat Batugin Sirup
Obat ini mengandung ekstrak daun tempuyung dan daun kejibeling, membantu meluruhkan batu urine dan memperlancar buang air kecil. Dosis: 3-4 kali sehari sebanyak 30 ml.
2. Obat Urispas
Obat ini merupakan antispasmodik yang efektif untuk meredakan nyeri dan ketidaknyamanan saat berkemih. Dosis: 3-4 kali sehari sesuai petunjuk dokter.
3. Obat Urotractin
Obat ini mengandung asam pipemidat yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih. Dosis: 2 kali sehari sebanyak 1 kapsul setiap 12 jam.
4. Obat Urogetix
Obat ini mengandung phenazopyridine HCl, meredakan nyeri dan iritasi pada saluran kemih. Dosis: 2 kaplet tiga kali sehari.
Sebelum menggunakan obat-obatan ini, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penyebab pasti kesulitan buang air kecil dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Berita Terkait
-
Cegah Penyakit Sirosis Hati, IDI Buntok Berikan Informasi Pengobatan
-
Kenali Penyebab Nyeri Haid, IDI Deiyai Berikan Informasi Pengobatan
-
Kenali Penyakit Sifilis Sejak Dini, IDI Botawa Berikan Informasi Pengobatan
-
Kenali Penyakit Kanker Serviks, IDI Borong Berikan Informasi Pengobatan
-
Kenali Gejala Radang Amandel, IDI Blambangan Umpu Memberi Informasi Pengobatan
Terpopuler
- Akses ke IKN Terbatas: Jalan Retak, Kendaraan Berat Kena Pembatasan, Sistem Buka Tutup Aktif
- Akhir Tahun Berisiko, BMKG Berau Prediksi Pasang Tertinggi 31 Desember
- Ekonomi Kaltim Bertumpu pada Pengembangan Klaster Industri di IKN, Kok Bisa?
- Beras Impor Bakal Kena PPN 12 Persen, Ini Perbandingan Harganya Beras Lokal
- Oknum ASN Positif Narkoba Jalani Rehabilitasi di BNN Kota Bontang
Pilihan
-
Rahasia Tidur Nyenyak ala Rasulullah, Bangun Segar dan Bebas dari Kelelahan Kronis
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Supir Truk Ugal-ugalan di Cipondoh Ternyata 'Mabuk' Narkoba: Apa Itu Amfetamin dan Benarkah Bisa Bikin Halusinasi?
-
Misteri di Balik Sakit Pinggul dan Solusi yang Belum Banyak Diketahui!
-
Sembuhkan Sakit Kepala Sebelah Tanpa Obat! Ini Cara Alaminya!
Terkini
-
Kenali Penyebab Nyeri Dada, IDI Bima Berikan Informasi Pengobatan
-
Kenali Penyebab Mata Juling, IDI Gunung Mas Berikan Informasi Pengobatan
-
Awas! Serangan Jantung Mengintai Saat Natal: Ini Alasan dan Cara Mencegahnya
-
Lakukan Hal Ini Saat Pikiran Stres untuk Kembali Rileks
-
80 Persen Perempuan Usia Subur di Indonesia Kekurangan Protein, Begini Cara Dukung Ibu Saat Momen Menyusui
-
Dampak Mengerikan yang Dialami Seseorang Jika Kurang Tidur
-
Pilihan Terbaik Dokter: Rekomendasi Susu Kambing Etawa untuk Kesehatan Tubuh Anda
-
Penyebaran Penyakit RSV di Indonesia Meningkat, Lansia Jadi Kelompok Paling Rentan
-
Benjolan di Selangkangan Anak? Waspadai Hernia Inguinal dan Pentingnya Deteksi Dini
-
Kenali Penyebab Angin Duduk, IDI Enarotali Berikan Informasi Pengobatan yang Tepat