Scroll untuk membaca artikel
Bola / Bola Indonesia
Minggu, 12 Januari 2025 | 09:37 WIB
Shin Tae-yong dan Rizky Ridho (pssi.org)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepak Bola Asia Tenggara, terkhusus Timnas Indonesia dinilai tidak sabar hingga pecat Shin Tae-yong dari kursi pelatih.

Padahal kehadiran pelatih Korea Selatan di kancah sepak bola Asia Tenggara terus menjadi sorotan, terutama karena peran mereka dalam Piala AFF yang dianggap memiliki keunikan tersendiri.

Kompetisi dua tahunan ini disebut-sebut menciptakan antusiasme tinggi di kawasan ASEAN, yang turut berdampak pada perjalanan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Hal itu ditulis media Korea Selatan, Sisajournal.

"Pemecatan pelatih Shin Tae-yong juga menunjukkan ketidaksabaran sepak bola Asia Tenggara di balik kegairahan sepak bola. Dibandingkan Kualifikasi Piala Dunia atau Kualifikasi Olimpiade, Piala Mitsubishi adalah pertarungan 'katak dalam tempurung' yang tidak terlalu penting, tetapi itu adalah pilihan ekstrem yang dibuat dengan dalih kegagalan dalam pertandingan dengan kebanggaan nasional yang hanya ada di Asia Tenggara," tulis Sisajournal.

Dalam beberapa tahun terakhir, pelatih-pelatih asal Negeri Ginseng mulai mendominasi panggung sepak bola Asia Tenggara.

Keberhasilan Park Hang Seo di Vietnam menjadi pembuka jalan bagi pelatih lain, seperti Shin Tae-yong di Indonesia, Kim Pan Gon di Malaysia, hingga Kim Sang Sik yang kini memimpin Vietnam. Laos juga tak ketinggalan, dengan mempercayakan kursi pelatih kepada Ha Hyeok Jun.

Kiprah pelatih Korea di ASEAN memicu perhatian media Korea Selatan, salah satunya Sisajournal, yang membandingkan Piala AFF dengan Piala Dunia.

Kompetisi ini disebut menciptakan euforia berlebih yang tak jarang menempatkan para pelatih dalam posisi sulit.

Baca Juga: Suporter Sambut Antusias Kedatangan Patrick Kluivert di Tanah Air

Shin Tae-yong dan Realita Sepak Bola Asia Tenggara

Artikel yang dimuat Sisajournal mengulas perbedaan nasib di antara Shin Tae-yong, Park Hang Seo, dan Kim Sang Sik.

Hang Seo dan Sang Sik menuai pujian atas prestasi mereka di Vietnam, sementara Shin menghadapi pemecatan meski berhasil membawa Indonesia ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Menurut laporan tersebut, masyarakat Vietnam sangat antusias menyambut kemenangan di Piala AFF, terutama setelah tim mereka mengalahkan rival abadi, Thailand, di partai final.

Namun, Shin Tae-yong dinilai menjadi korban ekspektasi tinggi terhadap Piala AFF, yang dianggap Sisajournal sebagai kompetisi dengan kebanggaan unik khas Asia Tenggara.

Di sisi lain, pelatih asal Korea ini telah mencetak pencapaian penting dengan membawa Indonesia melangkah lebih jauh di Kualifikasi Piala Dunia, sesuatu yang jarang diraih Timnas sebelumnya.

Meski demikian, kegagalannya mempersembahkan gelar Piala AFF disebut menjadi alasan utama pemutusan kontrak Shin Tae-yong oleh PSSI. (Sisajournal)

Load More