Suara.com - PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) buka suara perihal nasib karyawan setelah adanya peralihan fokus bisnis. Manajemen mengakui memang ada dampak bagi karyawan, setelah perseroan mengganti fokus bisnis dari marketplace menjadi jualan pulsa.
Artinya, akan ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari aksi korporasi ini.
"Sebagaimana yang telah disampaikan pada Keterbukaan Informasi terkait Rencana Aksi Korporasi, Penghentian Layanan Produk Fisik akan berdampak kepada sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha Perseroan," ujar Sekretaris Perusahaan, Cut Fika Lutfi seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat (10/1/2025).
Dia melanjutkan, manajemen BUKA menegaskan, para karyawan yang terkena PHK akan menerima hak dan kompensasi yang sesuai.
"Dalam pelaksanaannya Perseroan akan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para karyawan yang terdampak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata Cut Fika.
Cut Fika menuturkan, perseroan percaya bahwa dengan berfokus pada layanan produk virtual serta lini bisnis yang telah dikembangkan selama beberapa tahun terakhir.
Perseroan dapat memperkuat posisinya dalam ekosistem digital serta memberikan layanan terbaik kepada pengguna.
"Langkah ini adalah bagian dari strategi jangka panjang Perseroan untuk terus relevan dan kompetitif di industri agar dapat menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan Perseroan, terutama pemegang saham Perseroan," beber dia.
Sebelumnya, manajemen menegaskan bisnis e-commerce tetap berjalan, hanya penjualan produk fisik di marketplace Bukalapak yang dihentikan.
Baca Juga: Bukalapak Tutup Layanan Penjualan Produk Fisik, Gimana Nasib Pendapatannya?
Head of Media & Communications BUKA, Dimas Bayu mengatakan, dengan tetap beroperasinya Marketplace Bukalapak, perseroan tidak melakukan perubahan kegiatan usaha.
"Perubahan dinamika pasar dan persaingan di industri terkait mendorong kami untuk melakukan penyesuaian strategi jangka panjang demi menjaga keberlanjutan dan relevansi perusahaan di masa depan. Rencana ini telah kami sampaikan secara transparan melalui Keterbukaan Informasi yang diumumkan pada akhir Oktober 2024," ujarnya Dimas dalam keterangan tertulis, Kamis (9/1/2025).
Adapun, secara resmi marketplace produk fisik akan tutup pada Februari 2025. Dimas menyebut, perseroan mengambil keputusan berani untuk fokus pada lini bisnis yang telah kami kembangkan dan yang memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar.
Berita Terkait
-
Kena PHK, Pegawai Hotel Nekat Racuni Buffet Tamu dengan Cairan Pemutih!
-
Strategi Baru Bukalapak: Fokus Produk Virtual untuk Masa Depan Bisnis
-
Sosok dan Agama Willix Halim, CEO Bukalapak yang Resmi Tutup Layanan Marketplace
-
Dari Diskriminasi Hingga Pelecehan Seksual, 700 Pekerja Muda Bersatu Melawan McDonald's di Inggris
-
Sayonara! Bukalapak Kini Resmi Tutup Lapak
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Tiba-tiba Bicara Hal Negatif Soal Timnas Indonesia: Hati-hati...
- Patrick Kluivert ke Malaysia Dulu Sebelum Sambangi Indonesia, untuk Apa?
- Sakit Dadaku! Makna Tersembunyi di Balik Lirik Lagu Viral "Garam dan Madu"
- Shin Tae-yong ke Indra Sjafri: Apa yang Jadi Masalah...?
- Erick Thohir: Elkan Baggott Tidak Cocok dengan Shin Tae-yong
Pilihan
-
Takbir! Muhammadiyah Garap Tambang Bekas Batu Bara Seluas 10.000 Lapangan Bola
-
Misteri Pagar Laut Dekat PSN PIK2: Aktivitas Patroli Menghilang Usai Pemasangan
-
Sinarmas Tutup Anak Usaha di Negara Surga Para Pengemplang Pajak
-
Pagar Laut Dekat PSN PIK2 Disegel Karena Perintah Prabowo: Negara Tidak Boleh Kalah!
-
Harga Emas Antam Meroket, Tembus Rp1.555.000/Gram Hari Ini
Terkini
-
Erick Thohir Mau Seluruh Karyawan BUMN Cakap Gunakan AI, Ini Kata SIG
-
Terungkap 'Bohir' Pagar Laut 30 Km Dekat Proyek PSN PIK2
-
Cara Perusahaan BUMN Tingkatkan Akses Kesehatan Bagi Masyarakat
-
OJK Blokir 1.692 Kontak yang Digunakan Pinjol Ilegal
-
SRC Gandeng BULOG Perkuat Jaringan Distribusi Pangan Berkualitas dengan Harga Terjangkau
-
Survei BI: Suku Cadang Dongkrak Penjualan Eceran Bulan Desember
-
Andal Besutan Taspen Sudah Diunduh Lebih dari 1 Juta Peserta
-
Debit BRI Multicurrency, Pilihan Tepat untuk Pengaturan Keuangan Liburan
-
Siap-siap, Minuman Berpemanis Kemasan Botol Bakal Mahal karena Kena Cukai
-
Kongkalikong Investasi Fiktif Rp1 Triliun antara Bos Taspen dan Insight Investment Management