Suara.com - Terbongkarnya pabrik pembuatan uang palsu yang beroperasi di Makassar ini diungkapkan oleh salah satu petugas perbankan Indonesia.
Adapun petugas itu bekerja di BRI yang merupakan salah satu perbankan BUMN. Petugas yang tidak ingin namanya disebhtkan menceritakan awal mulanya mengenai pabrik uang palsu di Makassar.
Dalam ceritanya, dia melayani salah satu nasabah BRI Link di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulsel.
Adapun nasabah itu ingin membayarkan angsuran temannya yang merupakan staf UIN Alauddin yang ternyata masuk anggota sindikat uang palsu.
Saat ingin melakukan setoran, petugas BRI Link curiga dengan nasabah yang membawa uang senilai Rp500 ribu. Sebab, warna merahnya lebih terang ketimbang uang asli. Setelah dites lewat X-Ray, baru ketahuan palsu.
Selanjutnya, si karyawan BRI Link meminta indentitas atau KTP orang suruhan staf kampus UIN itu. Setelah pergi, petugas BRI Link melaporkan temuannya ini ke tim Black Horse (Kuda Hitam) Unit Opsnal Reskrim Polsek Pallangga.
Menanggapi laporan tersebut, tim Ditreskrimsus Polda Sulsel segera melakukan penyelidikan intensif untuk menelusuri sumber peredaran uang palsu.
Pada 14 Desember 2024, seorang pria berinisial AH ditangkap di sebuah rumah kos di Makassar. AH tertangkap tangan saat sedang mencetak uang palsu menggunakan peralatan khusus.
Penangkapan ini menjadi langkah awal dalam mengungkap jaringan uang palsu di wilayah tersebut.
Baca Juga: BRI Buka Lowongan Kerja Banking Officer dan Mantri, Penempatan Jabodetabek!
Adapun pabriknya memiliki lokasi di lantai tiga perpustakaan di Kampus 2 UIN Alauddin Samata, Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Somba Opu. Ditemukan uang palsu senilai Rp446.700.000.
Selain itu dalam penggeledahan di rumah kos tersebut, polisi menemukan berbagai alat cetak dan bahan untuk memproduksi uang palsu.
Barang bukti yang ditemukan antara lain uang palsu pecahan Rp100.000 yang sudah jadi. Semua barang bukti diamankan untuk proses hukum lebih lanjut.
Dari hasil interogasi, terungkap bahwa AH merupakan mahasiswa program doktoral di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
AH mengaku mempelajari teknik pembuatan uang palsu secara otodidak melalui internet.
Penyelidikan lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat.
Pihak UIN Alauddin Makassar mengonfirmasi bahwa AH adalah mahasiswa mereka di program doktoral.
Pihak kampus menyatakan akan memberikan sanksi akademis tegas apabila AH terbukti bersalah di pengadilan. Rektor UIN Alauddin juga menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dalam proses hukum.
Berita Terkait
-
Debit BRI Multicurrency, Pilihan Tepat untuk Pengaturan Keuangan Liburan
-
Nick Kuipers Waspadai PSBS Biak, Bojan Hodak Sanjung Skuad Badai Pasifik
-
Sambut Putaran Kedua BRI Liga 1, PSM Makassar Rekrut Balotelli
-
Paul Munster Ungkap Progres Adaptasi Trio Balkan di Kubu Persebaya Surabaya
-
Digaet Persis Solo, Lautaro Belleggia Bocorkan Masalah Utama yang Dihadapi
Terpopuler
- Pelatih Bongkar Dampak Negatif Ragnar Oratmangoen Bela Timnas Indonesia: Jangan Remehkan...
- Ragnar Oratmangoen Tiba-tiba Bicara Hal Negatif Soal Timnas Indonesia: Hati-hati...
- Patrick Kluivert ke Malaysia Dulu Sebelum Sambangi Indonesia, untuk Apa?
- Sakit Dadaku! Makna Tersembunyi di Balik Lirik Lagu Viral "Garam dan Madu"
- Shin Tae-yong ke Indra Sjafri: Apa yang Jadi Masalah...?
Pilihan
-
Profil Insight Investments Management Yang Nikmati Cuan Haram dari Investasi Fiktif Taspen
-
Takbir! Muhammadiyah Garap Tambang Bekas Batu Bara Seluas 10.000 Lapangan Bola
-
Misteri Pagar Laut Dekat PSN PIK2: Aktivitas Patroli Menghilang Usai Pemasangan
-
Sinarmas Tutup Anak Usaha di Negara Surga Para Pengemplang Pajak
-
Pagar Laut Dekat PSN PIK2 Disegel Karena Perintah Prabowo: Negara Tidak Boleh Kalah!
Terkini
-
Profil Insight Investments Management Yang Nikmati Cuan Haram dari Investasi Fiktif Taspen
-
Erick Thohir Mau Seluruh Karyawan BUMN Cakap Gunakan AI, Ini Kata SIG
-
Terungkap 'Bohir' Pagar Laut 30 Km Dekat Proyek PSN PIK2
-
Cara Perusahaan BUMN Tingkatkan Akses Kesehatan Bagi Masyarakat
-
OJK Blokir 1.692 Kontak yang Digunakan Pinjol Ilegal
-
SRC Gandeng BULOG Perkuat Jaringan Distribusi Pangan Berkualitas dengan Harga Terjangkau
-
Survei BI: Suku Cadang Dongkrak Penjualan Eceran Bulan Desember
-
Andal Besutan Taspen Sudah Diunduh Lebih dari 1 Juta Peserta
-
Debit BRI Multicurrency, Pilihan Tepat untuk Pengaturan Keuangan Liburan
-
Siap-siap, Minuman Berpemanis Kemasan Botol Bakal Mahal karena Kena Cukai